spot_img
Sabtu 4 Mei 2024
spot_img
More

    Ada Peran BUMN Menopang Peradaban Bangsa

    TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id:Salah satu penopang peradaban sebuah bangsa, adalah infrastruktur, termasuk di Indonesia. Selain Kementerian PUPR, Kementerian BUMN berperan strategis dalam membangun infrastruktur tersebut. 

    Pembangunan infrastruktur sangat penting, terlebih bagi Indonesia sebagai negara kepulauan dengan kekhasan kondisi geografis di dalamnya.

    Demikian hal itu dikemukakan Anggota Komisi VI DPR RI, KH. Acep Adang Ruhiat, dalam sosialisasi peran BUMN dengan tema “Sektor Konstruksi: Membangun Negeri Membangun Masyarakat,” di Aula Kampus Universitas Cipasung Kabupaten Tasikmalaya,  Senin (12/6/2023).

    BACA JUGA: Menikmati Keindahan Pariwisata Tasikmalaya: Destinasi Tersembunyi Jawa Barat

    Kegiatan sosialisasi peran BUMN Sektor Konstruksi dalam pembangunan infrastruktur ini, dihadiri ratusan mahasiswa Universitas Cipasung (Uncip) Kabupaten Tasikmalaya, tokoh pendidikan, tokoh masyarakat dan lainnya.

    Menurutnya, peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi menuju visi Indonesia maju 2045, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus kebijakan pemerintah di tahun 2023. 

    “Pemerintah memiliki dua prioritas yang berkaitan dengan infrastruktur di 2023. Pertama, mempercepat penyelesaian pembangunan infrastruktur prioritas nasional. Kedua, mendorong pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN),” kata KH Acep Adang Ruhiat. 

    Dia menambahkan, selain Kementerian PUPR, Kementerian BUMN berperan penting dalam pembangunan infrastruktur. 

    “Sebagai perpanjangan tangan pemerintah, BUMN memiliki kemampuan strategis untuk mendukung perwujudan agenda pembangunan negara,” ujar KH Acep Adang.

    Salah satu BUMN yang bergerak di bidang investasi jalan tol adalah PT Waskita Toll Road (WTR) yang merupakan anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

    “Berdiri pada 19 Juni 2014 lalu, PT WTR berhasil meraih prestasi dengan kepemilikan 18 ruas tol dengan total panjang hingga 1.019 kilometer pada tahun 2018,” tutur KH. Acep Adang.

    Lebih lanjut dia menyebutkan, dengan membangun ruas-ruas tol baru dan mengambil alih proyek ruas tol yang belum berjalan, WTR berhasil mendorong pertumbuhan arus distribusi logistik maupun masyarakat yang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di wilayah di mana ruas-ruas tol tersebut berada. 

    “Saat ini, WTR memiliki 10 ruas tol dengan total panjang hingga 561 kilometer yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera,” ucapnya.

    BACA JUGA: Usai Uji Coba, Ini Kata Tim Pelatih Persib Bandung

    Ke depannya sambung KH Acep, WTR fokus dalam merealisasikan aksi korporasi serta mempercepat penyelesaian konstruksi ruas-ruas tol yang sedang dibangun.

    Hal itu sejalan dengan misi WTR dalam membangun ruas-ruas tol yang terintegrasi untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di Indonesia, khususnya Pulau Jawa dan Sumatera.

    (Farhan)

    Berita Terbaru

    spot_img