spot_img
Jumat 19 April 2024
spot_img
More

    Itikaf di Bulan Ramadhan, Pengertian dan Keutamaannya

    FOKUSJabar.id: Itikaf adalah ibadah sunnah di bulan Ramadan yang dilakukan dengan berdiam diri di dalam masjid selama beberapa hari berturut-turut. Dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan keimanan serta ketaqwaan.

    Ibadah I’tikaf merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Muslim di bulan Ramadhan. Itikaf berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah “berdiam diri” atau “menahan diri”. 

    Secara bahasa, i’tikaf (الاعتكاف) berasal dari bahasa arab ‘akafa (عكف), yang bermakna al-habsu (الحبس) atau memenjarakan. Allah – ta’ala – menggunakan istilah ‘akafa dalam bentuk ma’kufa (معكوفا) dalam salah satu ayat al-Quran dengan makna menghalangi.

    Namun bukan berarti melakukan i’tikaf hanya pada bulan Ramadhan saja. Di luar bulan Ramadhan pun, i’tikaf tetap disyariatkan untuk mengerjakannya.

    Pelaksanaannya, seseorang yang melakukan I’tikaf harus untuk berdiam diri di dalam masjid selama beberapa hari berturut-turut dan meninggalkan segala urusan dunia yang tidak penting.

    Dalam sejarah Islam, Rasulullah SAW sendiri telah melaksanakan Itikaf di masjid selama sepuluh hari pada bulan Ramadhan. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW juga pernah bersabda, “Barangsiapa yang melakukan Itikaf di masjid kami. Dengan mengharapkan pahala dari Allah SWT, maka akan diampuni segala dosanya yang telah lalu”.

    Dari Abu Hurairah: Rasulullah – shallallaahu ‘alaihi wa sallam – bersabda: Dan jika seorang hamba shalat (di masjid), malaikat akan senantiasa mendoakannya selama ia berada di dalam masjid. ”Allahumma sholli ’alihi, Allahuma irhamhu,” dan dia masih terhitung shalat (pahalanya sama seperti shalat), selama menunggu waktu shalat lainnya.(HR. Bukhari)

    Baca Juga: Keutamaan dan Tata Cara I’tikaf di Bulan Ramadan

    Dalam pelaksanaannya, melakukan I”tikaf dengan cara berdiam diri di dalam masjid selama beberapa hari berturut-turut. Selama berada di dalam masjid, seorang yang melakukan I’tikaf dilarang untuk keluar dari masjid. Kecuali untuk keperluan yang sangat mendesak seperti untuk buang air kecil atau besar.

    Itikaf juga untuk melakukannya pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Karena pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan terdapat malam Lailatul Qadar yang merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan.

    Seseorang yang melakukan I’tikaf harus beribadah sepanjang hari dan malam, seperti membaca Al-Quran, berzikir, shalat tarawih, shalat tahajud, dan berdoa kepada Allah SWT.

    Itikaf juga memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan spiritual seseorang. Dengan berdiam diri di dalam masjid dan meninggalkan segala urusan dunia yang tidak penting. Seseorang yang melakukan I’tikaf dapat lebih mudah untuk fokus dalam beribadah. meningkatkan keimanan serta ketaqwaannya kepada Allah SWT.

    Namun, dalam pelaksanaannya, Itikaf juga memiliki beberapa persyaratan yang harus kita penuhi. 

    Pertama, seseorang yang melakukan I’tikaf harus memiliki niat yang ikhlas dan semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

    Kedua, seseorang yang melakukan I’tikaf harus memiliki izin dari keluarga atau majikannya jika ia seorang hamba sahaya. Ketiga, seseorang yang melakukan I’tikaf juga harus menjaga kebersihan dan ketertiban di dalam masjid.

    Pelaksanaan Itikaf siapa saja dapat mengerjakan, baik lelaki maupun perempuan. Namun, untuk kaum perempuan, melaksanakan Itikaf di area masjid yang terpisah dari area masjid yang kaum lelaki gunakan.

    I’tikaf merupakan ibadah yang bernilai penting serta sebaiknya tidak kita lewatkan pada bulan Ramadhan. Dengan begitu, maka manfaat yang bisa kita raih akan sangat banyak.

    (Erwin)

    Berita Terbaru

    spot_img