spot_img
Jumat 29 Maret 2024
spot_img
More

    Anggota GP Ansor Protes Keras Mesjid Al Jabbar Undang Ustadz Khalid Basalamah!

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Penolakan gencar terjadi terkait keputusan Masjid Al Jabbar milik Pemprov Jawa Barat yang mengundang penceramah Ustadz Khalid Basalamah.

    Salah satunya penolakan datang dari anggoa GP Ansor, Afif Fuad Saidi. Ia meluapkan kekecewaannya kepada Gubernur Jawa Barat karena mengizinkan Ustadz Khalid Basalamah mengisi kajian di Masjid Raya Al Jabbar.

    “Pak Ridwan Kamil. Saya kecewa kepada bapak, sumpah. Ini masjid pemprov, dan ngasih panggung ke Khalid Basalamah, karepe sampean gimana,” cuit Afif Fuad Saidi di akun Twitter-nya @AfifFuadS, Sabtu (11/3/2023).

    BACA JUGA: Tersandung Kasus Hukum, Yovie Megananda Bukan Bagian DPC Peradi Kota Bandung

    Dalam cuitannya itu, Afif meretweet video dari akun Twitter @ustadzkhalid yang berisi pengumuman terkait jadwal ceramah Ustadz Khalid Basalamah di Masjid Raya Al Jabbar yang akan digelar pada 18 Maret 2023.

    Sontak cuitan anggota GP Ansor mendapatkan berbagai reaksi Dari warganet. Mulai yang mendukung hingga hingga melontarkan sindiran pedas.

    “Yang namanya pengajian harusnya urusan baik. Nah, pengajian yg tercampur dangdut dan saweran yang menurut saya kurang baik. Saya tidak muak, tapi sedih melihat acara pengajian isinya dangdutan dan saweran,” tulis @ed*** di kolom komentar akun Afif Fuad, melansir Suara.

    Namun ada juga yang mendukung terhadap cuitan Afif dengan berbagai narasi.

    “@ridwankamil terlalu toleran, saking tolerannya penceramah yang bisa memecah kerukunan pun kasih panggung,” kata @sa***.

    “Piye to iki pak @ridwankamil yang lebih berkompeten juga banyak to,” ujar @zi***.

    Hingga berita ini rilis, belum ada pernyataan resmi dari Gubernur Jawa Barat maupun pihak Masjid Raya Al Jabbar terkait hal ini.

    Sebelumnya, Ketua Umum Pemuda GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, juga pernah menolak rencana ceramah Ustadz Khalid Basalamah di Masjid KH. Hasyim Asy’ari, Jakarta. Sebab Khalid dinilai sering menjelek-jelekkan tradisi di Nahdlatul Ulama (NU).

    “Saya tidak setuju, penamaan masjid Hasyim As’yari itu bentuk penghargaan kepada pendiri NU. Selama ini kami temukan di beberapa ceramahnya itu menjelek-jelekkan yang diyakini amaliyah oleh warga NU,” kata Yaqut ketika dihubungi, Minggu (6/5/2018).

    “Jadi malah seringkali mengharamkan apa yang selama ini jadi tradisi di NU. Misalnya mengharamkan tahlil, mencium tangan kiai diharamkan di ceramahnya,” sambungnya.

    Yaqut mengatakan dia prihatin dengan isi ceramah Ustaz Khalid yang dinilai menjelek-jelekkan tradisi di NU. Jika Khalid tetap ceramah di masjid Hasyim As’yari menurut Yaqut bakal kontradiktif.

    “Kita tidak melarang orang berdakwah nggak usah dengan cara melarang/menjelek2kan yang diyakini orang lain. Dia mau bikin ceramah di masjid yang penamaan masjidnya diberikan untuk menghormati pendiri NU, kan kontradiktif,” kata dia.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img