spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    Pemkot Bandung Operasi Pasar Beras Medium di 4 Lokasi

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemkot Bandung Jawa Barat (Jabar) kembali gelar Operasi Pasar Beras Medium di empat lokasi.

    Ke-empat lokasi tersebut, Kecamatan Antapani, Kiaracondong, Bandung Kidul dan Cibiru.

    Operasi Pasar kali ini, Pemkot Bandung menambah menjadi 20 ton beras per lokasi.

    BACA JUGA:

    Pasar Gedebage Bandung Kebakaran, Asap Tebal Membumbung

    “Semula hanya 10 ton di masing-masing kecamatan. Ada juga yang 20 ton, tapi tidak banyak. Pak Wali Kota mendukung semua kecamatan mendapat alokasi 20 ton beras,” kata Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna usai meninjau lokasi Operasi Pasar di Antapani dan Kiaracondong, Rabu (22/2/2023).

    Pemkot Bandung membandrol harga beras Rp8.500 per kilogram (Rp42.500 per satu kantong 5 kg.

    “Harganya murah jika dibandingkan dengan harga di pasar. Saya dengar tadi sudah ada yang Rp13 ribu per kg. Kalau ini tetap kita jual Rp8.500 dan satu orang itu rata-rata yang diberikan alokasi maksimal belanja 10 kg beras,” ucapnya.

    Menurutnya, agar masyarakat bisa merasakan manfaat operasi pasar, pihak kecamatan pun memperketat persyaratannya.

    “Kalau tadi kita lihat di Antapani itu seperti pemilu, jarinya dicelupkan ditinta supaya tidak ada yang antre berulang. Sedangkan di Kiaracondong dicek betul dengan kupon. Tanpa kupon, mereka tidak bisa beli,” katanya.

    Warga yang datang pun harus membawa KTP sesuai dengan tempat tinggal masing-masing. Hal ini guna mencegah warga lain masuk dan membeli beras di kecamatan yang sedang diadakan operasi pasar.

    “Memang mungkin dari segi jumlah belum terlalu ideal memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat. Misalnya saja di Kelurahan Babakan Sari ternyata jumlah penduduknya itu hampir 40.000 jiwa. Itu baru satu kelurahan,” ungkapnya.

    BACA JUGA: Elektabilitas Atalia Praratya Terus Melijit di Bursa Pilwalkot Bandung

    Meski begitu, operasi pasar tersebut sudah tepat sasaran karena diberikan kepada warga masyarakat yang membutuhkan.

    Ema berharap, masyarakat menyadari jika kegiatan ini dilakukan untuk kesejahteraan bersama. Jangan sampai ada yang mencari keuntungan pribadi semata.

    “Jangan sampai ada joki karena potensi itu kan bisa saja terjadi. Tapi saya yakin tadi mereka mendengarkan penjelasan dari petugas. Di sini pun sudah dilakukan koordinasi yang maksimal bersama unsur terdekat dengan masyarakat yakni RT dan RW,” jelasnya.

    (Yusuf Mugni/Anthik)

    Berita Terbaru

    spot_img