spot_img
Rabu 24 April 2024
spot_img
More

    5 Teknologi Canggih di Piala Dunia 2022 Qatar

    FOKUSJabar.id: Piala Dunia 2022 Qatar pada Minggu, 20 November 2022 resmi dibuka di Stadion Al Bayt di Al-Khor. Pada gelaran pertandingan sepak bola bergengsi kali ini, pemerintah Qatar telah menyiapkan delapan stadion sebagai arena pertandingan.

    Helatan Piala Dunia 2022 kali ini juga menghadirkan beberapa teknologi baru pendukung pertandingan, walaupun pada Piala Dunia sebelumnya telah menggunakan beberapa teknologi tersebut, melansir Kompas, dari Gizmodo (26/11/2022).

    Berikut lima teknologi di Piala Dunia 2022 Qatar

    1. Teknologi Bola Al-Rihla

    Merupakan nama resmi bola dalam pertandingan Piala Dunia 2022 Qatar, Adidas meluncurkan bola ini dari awal tahun 2022. Di laman resminya menyebutkan bahwa Adidas mengembangkan teknologi baru “connected ball” dalam bola Al-Rihla tersebut.

    Menyebutkan bahwa teknologi tersebut mendukung kinerja sistem Video assistant referee/asisten wasit video (VAR). Teknologi itu memberikan akurasi data, seperti dampak dan pergerakan setiap sundulan dan tendangan di lapangan.

    Baca Juga: Toby Penguin Mendadak Jadi Bintang Piala Dunia 2022

    Di dalam bola Al-Rihla tertanam sensor gerak bernama Adidas Suspension System bertenaga baterai isi ulang. Sensor tersebut mengirimkan data 500 kali per detik, mengirimkan data secara langsung untuk menentukan langsung keputusan offside.

    Selain itu, juga membantu menyelesaikan perselisihan perdebatan akibat sentuhan seperti handsball. Walaupun mempunyai teknologi sensor, bola Al-Rihla tidak akan mempengaruhi performa dari bola.

    2. Aplikasi untuk pemain

    Pertama kalinya dalam Piala Dunia Qatar 2022, para pemain mempunyai akses untuk menggunakan aplikasi FIFA Player App. Pengembangan aplikasi ini berdasarkan masukan dari para pemain profesional.

    Fungsi dari aplikasi ini, pemain bisa mendapatkan informasi dan kinerja mereka di lapangan, langsung setelah pertandingan selesai. Terdiri dari data dan metrik intelejen yang terkumpul oleh tim ahli FIFA yang akan menganalisi pelacakan data dan performa tiap pemain.

    Pelacakan data tersebut seperti pergerakan pemain ketika menerima bola, tekanan terhadap lawan, dan lainnya. Selain itu, menampilkan metrik performa fisik yang terkumpul melalui pelacakan rekaman kamera di dalam stadion, seperti data kecepatan maksimal pemain.

    Kemudian mengkombinasikan data tersebut dengan penilaian terkait performa pemain. Setelah itu mengkombinasikan hasil analisis data dan metrik itu dengan cuplikan pertandingan untuk mengevaluasi pemain.

    3. Pengawasan kamera lebih ketat

    Piala Dunia 2022 Qatar kali ini menjadi salah satu paling ketat dalam sejarah. Karena, melengkapi stadion kamera pengawas yang sangat canggih.

    Sebanyak 15.000 kamera yang lengkap dengan teknologi facial recognition (pengenal wajah) akan melacak setiap orang yang masuk ke stadion. Pusat komando yang terdiri dari teknisi-teknisi profesional akan memantau dan rekaman kamera berteknologi tinggi ini.

    Bukan hanya terpasang di area stadion saja, namun hingga ke tempat umum, seperti terminal bus dan stasion kereta yang dekat dengan stadion. Selain kamera pengawas, terdapat juga drone yang terbang untuk mengukur kepadatan kerumunan.

    Baca Juga : Ini Evaluasi Pelatih Persib Setelah Taklukkan Persikabo 3-1

    4. Teknologi offside semi-semi otomatis

    Kerap menjadi kontroversi dalam pertandingan sepak bola adalah offside. Dalam Piala DUnia 2022 ini menggunakan teknologi yang dapat membantu keputusan offside lebih akurat, yaitu teknologi semi-automated offside technology/teknologi offside semi-otomatis.

    12 kamera yang terpasang di bawah atap stadion untuk melacak pergerakan bola dan juga untuk melacak 29 titik tubuh para pemain.

    FIFA mengatakan akan mengukur hingga 50 kali per detik dari titik data. Offside terjadi apabila pemain lebih dekat ke gawang daripada bola dan pemain belakang lawan, saat umpan diberikan oleh rekan tim.

    “Dengan menggabungkan data pelacakan tungkai pemain dan bola, juga menyematkan kecerdasan buatan. Teknologi ini akan memberi peringatan offside otomatis kepada perangkat pertandingan yang ada di ruang operasional video setiap kali penyerang menerima bola yang ada di dalam posisi offside di lapangan,” kata FIFA dalam blog resminya.

    Setelah wasit memutuskan offside, sistem akan membuat animasi 3D untuk menggambarkan posisi tubuh saat pemain membawa bola. Lalu akan menampilkan video ke layar raksasa agar semua orang bisa melihatnya. Simak lebih lanjut penjelasan mengenai teknologi offside semi-otomatis di video ini.

    5. Teknologi AC raksasa

    Piala Dunia 2022 Qatar mempercanggih teknologi AC di stadion. Qatar memiliki suhu yang cukup panas, saat menggelar pertandingan suhu rata-ratanya sekitar 25 derajat celcius.

    Dengan suhu cukup tinggi tersebut, akhirnya Pemerintah Qatar melengkapi tujuh dari delapan stadionnya dengan teknologi pendingin raksasa agar suhu di dalam stadion terjaga. Membuat sistem pendingin ini dengan kemampuan untuk menghemat energi dan ramah lingkungan.

    Pengembang dari teknologi ini adalah seorang Profesor Teknik dari Universitas Qatar bernama Saud Abdulaziz Abdul Ghani atau biasa dipanggil “Dr. Cool”.

    Baca Juga: Porwanas XIII Jawa Barat Raih Juara Umum

    Cara kerjanya dari teknologi AC Raksasa ini yaitu mendinginkan udara dari luar yang mengalir ke stadion melalui pipa yang nantinya akan dialirkan melalui grill di tribun dan nozzle di sisi lapangan yang besar.

    AC raksasa bertenaga surya ini mempunyai konsep hemat energi dan ramah lingkungan, petugas mengamati dari pusat komando dan akan melakukan penyesuaian apabila memerlukannya.

    (Erwin)

    Berita Terbaru

    spot_img