BEKASI,FOKUSJabar.id: Kota Bandung berhasil menyegel titel juara umum di enam cabang olahraga yang dipertandingkan di ajang Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) VI Jawa Barat tahun 2022. Kota Bandung mampu ‘mempercundangi’ tuan rumah Kabupaten Bekasi sekaligus membuktikan hasil pembinaan berkelanjutan di olahraga disabilitas.
Cabang olahraga pertama yang berhasil didominasi Kota Bandung di ajang Peparda VI Jabar yakni blind judo. Dari total 51 nomor yang dipertandingkan, Kota Bandung meraih 13 medali emas, 13 perak, dan 10 perunggu. Sedangkan tuan rumah Kabupaten Bekasi meraih 12 medali emas, 8 perak, dan 6 perunggu sehingga harus puas di posisi runner up dan mengakui keunggulan Kota Bandung.
Lalu di cabang olahraga bola voli duduk, Kota Bandung mampu menyandingkan gelar di kelompok putra dan putri dengan meraih medali emas. Di cabang olahraga tenis meja, kontingen Kota Kembang berhasil mengoleksi 10 medali emas, 9 perak, dan 14 perunggu dari total 38 nomor yang dipertandingkan di ajang Peparda VI Jabar.
Kota Bandung pun menunjukkan dominasinya di cabang olahraga goal ball dengan meraih 1 medali emas dan 1 perak. Kemudian di cabang olahraga catur, Kota Bandung mengoleksi 12 medali emas, 7 perak, dan 5 perunggu.
Terakhir, Kota Bandung menunjukkan kedigjayaannya di cabang olahraga angkat berat. Sebanyak 28 keping medali emas, 11 perak, dan 4 perunggu berhasil diraih atlet-atlet angkat berat binaan NPCI Kota Bandung. Hasil yang diraih Kota Bandung di cabang olahraga angkat berat, mempertegas pembinaan olahraga disabilitas Kota Bandung lebih baik dibandingkan tuan rumah Kabupaten Bekasi yang mengandalkan atlet-atlet ‘belian’.
BACA JUGA: Peparda VI Jabar; Kota Bandung Perkasa di Angkat Berat, Kalahkan Kabupaten Bekasi
“Keberhasilan di enam cabang olahraga yang menajdi juara umum, membuktikan Kota Bandung sebagai sentra pembinaan olahraga disabilitas di Jabar. Atlet yang bertanding murni atlet binaan kita, bukan dari hasil instan dengan membeli,” kata Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kota Bandung, Adik Fachroji saat ditemui di posko sekretariat Kota Bandung, Ibis Style Hotel, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Minggu (27/11/2022).
Adik mengatakan, titel juara umum Peparda VI Jabar tidak lagi menjadi incaran Kota Bandung. Namun membuktikan sebagai daerah terbaik dalam pembinaan olahraga disabilitas di Tanah Pasundan menjadi incaran utama.
“Tidak perlu menjadi juara umum untuk membuktikan menjadi yang terbaik. Tapi bagaimana sumbangsih atlet bagi kontingen Jabar untuk Peparnas XVII tahun 2024 mendatang di Sumatera Utara. Percuma jadi juara umum kalau atletnya tidak bisa membela kontingen Jabar di Peparnas,” Adik menegaskan.
Terlepas dari enam cabang olahraga yang berhasil menjadi juara umum, Adik mengakui jika ada cabang olahraga yang belum berhasil mencetak prestasi maksimal. Diantaranya di cabang olahraga panahan, menembak dan tenis lapang kursi roda.
Di cabang olahraga panahan, atlet Kota Bandung gagal meraih medali emas dan hanya mengoleksi 2 medali perak dan 2 perunggu. Pun demikian di cabang olahraga menembak yang hanya meraih 1 medali perak dan 1 perunggu.
Sementara di cabang olahraga tenis lapang kursi roda, Kota Bandung harus berjibaku menghadapi atlet luar Jabar yang ‘direkrut’ kabupaten/kota lain. Alhasil, Kota Bandung hanya mampu mendulang 1 medali emas, 1 perak, dan 5 perunggu.
“Di panahan, kita memang kesulitan mendapatkan tempat latihan sehingga pencapaian yang diraih atlet sudah maksimal. Sedangkan di menembak, proses pembinaan baru kita lakukan kurang dari tiga bulan karena baru terbentuk ditambah peralatan yang belum memadai. Apapun hasil yang diraih atlet, kita cukup puas karena itu hasil pembinaan dan akan kita tingkatkan kedepan,” Adik menegaskan.
Hingga Minggu (27/11/2022), Kota Bandung sudah mengoleksi 82 medali emas, 58 perak, dan 46 perunggu. Pertandingan di ajang Peparda VI Jabar pun tinggal menyisakan dua cabang olahraga yakni di atletik dan renang.
(Ageng)
 VI Jawa Barat tahun 2022.){kind=link}