spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    Ratusan Ribu Warga Spanyol Demo Tolak Pemotongan Anggaran Kesehatan

    JAKARTA,FOKUSJabar.id: Ratusan ribu warga Madrid, Spanyol menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada Minggu (13/11/2022).

    Aksi dilakukan menyusul rencana pemotongan anggaran pemerintah lokal Madrid yang akan dialokasikan untuk pelayanan kesehatan di wilayahnya.

    Berbanding terbalik dengan pemerintah Spanyol yang dipimpin partai sayap kiri, pemerintahan lokal Madrid dipimpin oleh partai sayap kanan atau konservatif. Alhasil, terdapat sejumlah cekcok antara pemerintah pusat dan daerah di Spanyol dalam beberapa bulan terakhir.

    Demonstrasi kali ini digelar di pusat kota Madrid pada Minggu kemarin dan dibarengi aksi long-march di sejumlah jalan utama.

    Pengorganisasi demonstrasi ini menyebut terdapat 670 ribu orang yang ikut serta, tapi pemerintah setempat menyebut hanya ada 200 ribu orang yang hadir.

    Demonstrasi itu digelar dengan mengungkapkan moto, ‘Madrid bangkit untuk mempertahankan pelayanan kesehatan masyarakat’.

    Lewat demo ini, masyarakat ibu kota Spanyol itu mengekspresikan kemarahannya terkait rencana pemotongan anggaran kesehatan.

    BACA JUGA: Kisah Pilu Nasseri, Pria Iran yang Tinggal 18 Tahun di Bandara Prancis

    “Pelayanan kesehatan di Madrid dalam kondisi yang kritis. Kami beralih dari pihak yang sangat dihargai atas jasa dalam melawan pandemik COVID-19 menjadi pihak dilupakan” tutur seorang perawat bernama Monica, seperti dilansir IDN.

    Padahal, Madrid merupakan salah satu wilayah terkaya di Spanyol, tapi rasio dokter dengan warganya hanya termasuk yang terendah. Bahkan, wilayah itu menjadi yang terendah dalam mengalokasikan anggarannya ke layanan kesehatan.

    Selain menuntut pemerintah setempat untuk mengkaji ulang rencana itu dan menginvestasikan lebih ke sektor kesehatan. Demonstran juga meminta agar Gubernur Madrid, Isabel Diaz Ayuso untuk mundur dari jabatannya.

    Pasalnya, Ayuso dianggap sebagai sosok kontroversial dengan ucapan yang nyeleneh. Bahkan, ia sudah menuding pemerintah pusat yang dipimpin partai sayap kiri sebagai sosok komunis dan menyebut para perawat sebagai orang yang malas.

    DW memberitakan, pemerintah pusat juga melontarkan kritikan kepada pemerintahan Ayuso dan menyebut bahwa ia bertanggung jawab atas buruknya manajemen pelayanan kesehatan di Madrid.

    Menteri Kabinet, Felix Bolanos menyebut bahwa Madrid adalah wilayah yang menginvestasikan ke sektor kesehatan paling sedikit. Rata-rata nasional alokasi ke sektor kesehatan sebesar 1.700 euro (Rp27,2 juta) per orang, dan di Madrid jumlahnya hanya 1.300 euro (Rp20,8 juta) per orang.

    Pada Kamis (10/11/2022), ribuan orang yang tergabung dalam dua persatuan pekerja menuntut pemerintah Spanyol untuk meningkatkan upahnya. Hal ini terkait dengan lonjakan inflasi yang mendorong tingginya harga kebutuhan pokok.

    Anggota dari persatuan UGT dan CCOO itu melangsungkan aksi long-march di sejumlah jalan utama Madrid dengan slogan ‘Upah atau Konflik’. Mereka menuntut pemerintah dan pebisnis bersedia meningkatkan upah minimum di atas UMR saat ini sebesar, 1.000 euro (Rp15,9 juta) dalam satu bulan.

    Beberapa bulan terakhir, Spanyol sudah mengalami lonjakan harga pangan yang disebabkan tingginya bahan bakar akibat invasi Rusia ke Ukraina. Pasalnya, harga pangan terus naik dan peningkatan suku bunga acuan juga mendorong tingginya sewa dan cicilan rumah, dilaporkan Associated Press.

    Pada musim panas lalu, Spanyol telah mengalami puncak inflasi yang mencapai 10,8 persen pada bulan Juli. Kini, inflasi sudah menurun dan melambat di angka 7,3 persen sejak Oktober.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img