spot_img
Sabtu 20 April 2024
spot_img
More

    Berstatus BULD, SMKN 3 Kota Bogor Kembangkan Kemampuan Siswa Merancang Busana

    BOGOR,FOKUSJabar.id: SMKN 3 Kota Bogor lingkungan Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah II Jabar ini konsisten mencetak siswa agar memiliki keahlian, termasuk soal merancang busana. Bahkan, belum lama ini, siswa SMKN 3 Kota Bogor melakukan inovasi dengan membuat baju adat bergaya modern. 

    “Bahan-bahannya itu macam-macam untuk membuat baju adat ini, ada yang terbuat dari bulu ayam. Bahkan pernah laku saat mengikuti kegiatan di Poultry Fashion Week di kampus IPB beberapa waktu lalu,” ujar Kepala SMKN 3 Bogor, Tatang Komarudin.

    Tidak hanya baju adat, Tatang menyampaikan, siswa Program Keahlian Tata Busana juga mampu membuat pakaian jenis lainnya, dari mulai gaun dengan ornamen batik hingga baju muslim. Karya mereka juga telah ditampilkan dalam fashion show yang merupakan rangkaian dari Program, Penguatan, Profil, Pelajar dan Pancasila (5P) di SMKN 3 Kota Bogor.

    BACA JUGA: GALAXII Fest Inovasi KCD Pendidikan XII Bangkitkan Kreatifitas Siswa Pasca Pandemi

    “Sejauh ini untuk penjualannya memang lebih banyak di internal sekolah. Tapi ada juga dari masyarakat, karena kita juga coba memasarkan melalui online di e-commerce atau platform untuk jualan,” katanya.  

    Selain baju dewasa, siswa SMKN 3 Kota Bogor juga mahir membuat baju anak. Bahkan bukan hanya urusan busana, namun masyarakat pun bisa menggunakan jasa rias pengantin di sekolah ini.

    “Di jurusan tata busana, produknya memiliki keunggulan, semua dirancang oleh siswa, seperti pakaian anak-anak, dewasa, mukena dan lain sebagainya,” katanya. 

    Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah II Jawa Barat Otin Martini mengatakan, pihaknya siap memberikan support untuk setiap sekolah, khususnya di wilayah Kota Bogor dan Depok. Tak terkecuali kepada SMKN 3 Kota Bogor. 

    “Tentunya kami support, bahwa SMKN 3 Bogor unik, lucu, karena sekolah ini sangat lengkap jurusannya, kaitannya dengan bidang kewanitaan seperti tata boga, tata busana, kecantikan dan program lainnya,” kata Otin. 

    Kemudian, lanjut Otin, SMKN 3 Bogor saat ini sedang merencanakan tempat workshop BLUD menghadap ke jalan raya supaya nanti bisa di kenal oleh masyarakat. 

    “BLUD ini komunitasnya tidak hanya intern tapi masyarakat juga bisa hadir atau kolaborasi atau juga bisa berkaitannya dengan ekonomi seperti wirausaha di sini, karena produk-produk hasil karya siswanya bisa dirasakan oleh masyarakat umum,” ujarnya. 

    Dia juga berharap produk-produk dari hasil siswa jurusan tata boga bisa dibeli dan di pesan oleh dinas-dinas maupun perusahaan yang ada di Kota Bogor, misalnya untuk melengkapi sajian konsumsi di setiap kegiatan-kegiatan rapat ataupun lainnya. 

    Bukan itu, saja untuk kegiatan wisuda, perpisahan, pernikahan bisa ke SMKN 3 Bogor karena di sini memiliki program tata busana, seperti rias kecantikan, bahkan untuk rias artis pun di sini tersedia semua.

    “Kami sangat mengapresiasi, saya melihat langsung proses produk-produk yang ada SMKN 3 Kota Bogor, dan semuanya sangat bagus dalam menjalankan program pemerintah ini, termasuk 5 P yaitu, Program, Penguatan, Profil, Pelajar dan Pancasila,” ungkapnya. 

    Otin juga mengaku terpukau dan kagum dengan apa yang dimiliki SMKN 3 Bogor. Kekagumannya itu lantaran dirinya melihat langsung saat siswa SMKN 3 Bogor memperagakan semua program unggulannya di sekolahnya tersebut. 

    “Itu keren banget, saya menyaksikan langsung kompetensi yang dimiliki siswa dan sekolahnya ini begitu bagus. Saya pun menyampaikan terima kasih, karena ini dapat mengangkat cabang dinas pendidikan yang ada di wilayah II Jawa Barat,” pungkasnya.

    Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi mengatakan, omset produk yang berkaitannya dengan pariwisata pada SMK BLUD se-Jabar dapat menjadi fleksibilitas pengelolaan keuangan dalam rangka pengembangan sekolah itu sendiri. Terlebih sektor pariwisata juga merupakan lokomotif ekonomi di Jabar.

    Namun dengan hadirnya BLUD yang berkaitan dengan pariwisata, tidak sekadar diharapkan bisa turut menjadi penggerak untuk meningkatkan ekonomi. 

    “Dan menjadi pola peningkatan kemampuan siswa yang menjadikan siswa ini menjadi wirausahawan wirausahawan muda yang mandiri,” ujar Dedi Supandi.

    Dedi Supandi tak menampik, memang ada sejumlah tantangan yang dihadapi. Karena itu, dia mendorong agar terciptanya inovasi produk dan strategi penjualan yang tepat sasaran. Termasuk menjaga kepercayaan pengguna jasa, pembeli produk maupun mitra industri dengan terus meningkatkan kualitas produk maupun jasa.

    BACA JUGA: SMAN 1 Kawali Ciamis Didik Siswa Bertoleransi Dalam Kegiatan Sehari-hari

    Terkait, proses pembelajaran juga pihaknya mengupayakan agar disesuaikan dengan kondisi terkini yang ada di masyarakat, yaitu melalui pemutakhiran sarana dan prasarana.

    “Jadi jangan sampai anak-anak SMK ini melakukan pembelajaran dengan sarana dan prasarana yang terdahulu, sementara kondisi yang di luar (sekolah) sudah berubah. Itu yang harus di-update,” katanya.

    Dengan status SMKN BLUD, ditargetkan ke depan dapat menciptakan kemandirian bagi siswa.

    “Jadi tidak lagi lulusan SMK ini hanya kerja di pabrik atau industri lainnya, tapi bagaimana mereka ini membuka peluang peluang kerja yang sesuai dengan pasar dan industri. Sehingga lulusan SMK BLUD mampu mencetak menjadi konsep wirausaha,” pungkasnya. 

    Berita Terbaru

    spot_img