spot_img
Sabtu 18 Mei 2024
spot_img
More

    JNE Buka Suara Soal Penimbunan Paket Bantuan Presiden di Depok

    DEPOK,FOSKSUSJabar.id: Perusahaan ekspedisi JNE buka suara terkait penemuan paket Bantuan Presiden (banpres) yang tertimbun di kawasan KSU, Sukmajaya, Depok.

    JNE menyebut, pemendaman paket sudah mengikuti prosedur yang berlaku.

    VP of Marketing JNE, Eri Palgunadi, menegaskan tidak ada pelanggaran yang dilakukan JNE sebagai jasa ekspedisi dalam pemendaman paket Banpres tersebut.

    JNE, kata dia, melakukan tindakan sesuai dengan standar operasional penanganan barang yang rusak.

    “Jadi, tidak benar JNE melakukan pemendaman dengan melakukan pelanggaran karena tidak sesuai prosedur,” kata Eri, Minggu (31/7/2022).

    BACA JUGA: Dibangun Mall dan Hotel, 50 PKL Jalan Hamara Effendi Kota Banjar Direlokasi

    Eri mengatakan, pihaknya mengambil tindakan berlandaskan pada kesepakatan antara pihak-pihak terkait. Dia yakin tindakan JNE tak melanggar hukum yang berlaku.

    “JNE selalu berkomitmen untuk mengikuti segala prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku apabila diperlukan,” kata dia, seperti dilansir IDN.

    Dia berharap publik bisa memandang penemuan paket yang terpendam di kawasan KSU lebih objektif.

    Sementara, Camat Sukmajaya, Ferry Birowo, mengaku dengan adanya temuan paket Banpres berupa sembako yang dipendam di wilayahnya.

    Ferry menyatakan lokasi tanah terbuka yang dijadikan tempat pemendaman kerap digunakan untuk parkir kendaraan milik JNE.

    “Biasanya banyak warga beraktivitas dan selalu ramai,” ujar Ferry.

    Ferry mengungkapkan, tidak ada informasi yang diterimanya terkait penggunaan kendaraan berat berupa Belko untuk melakukan penggalian di lokasi tersebut. Menurutnya, warga sekitar akan memberikan laporan apabila terdapat alat berat melakukan penggalian di lokasi tersebut.

    “Makanya, kaget juga ada penimbunan di situ. Saat ini, masih dilakukan penyelidikan pihak kepolisian terkait kebenaran tersebut, saya tidak tahu juga ya,” kata dia.

    Diketahui, Banpres tersebut dipendam di tanah lapang seluas 6.000 meter, dengan kedalaman tiga meter. Penggalian dilakukan menggunakan alat berat selama tiga hari.

    Lokasi tersebut berdekatan langsung dengan lapangan sepak bola dan tepat berada di sisi jalan yang berbatasan langsung dengan gudang JNE.

    Lokasi tanah lapang yang berdekatan dengan jalan lingkungan dan gudang JNE telah dibangun tembok pembatas, sehingga akses masuk ke lokasi tersebut berupa celah kecil di antara tembok dan warung.

    Dari lubang penggalian, tercium bau busuk seperti telur yang sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Bahkan, di area yang berdekatan dengan lubang penggalian terdapat garis polisi dan ditutup terpal berwarna biru.

    Terdapat beberapa karung besar dan ceceran beras, mulai berwarna putih hingga kuning. Hingga kini, kasus temuan tersebut telah dilakukan penanganan pihak kepolisian Polres Metro Depok.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img