BANJAR,FOKUSJabar.id: Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Jalan R. Hamara Efendi, Kota Banjar, Jawa Barat akan segera direlokasi. Relokasi PKL ini akan dilakukan seiring dengan adanya pembangunan pusat perbelanjaan (Mall) dan Hotel di wilayah tersebut. Sabtu (30/7/2022).
“Kami Pemerintah Kota Banjar akan melakukan penataan di sepanjang Jalan R Hamara Efendi, PKL disana pun harus siap untuk direlokasi,” kata Sekretariat Daerah Kota Banjar, Ade Setiana kepada wartawan usai rapat koordinasi penataan Jalan R Hamara Efendi antara Pemerintah dan Calon Investor di kantor Bappelitbangda pada Jum’at (29/7) kemarin.
Penataan ini dikatakan Ade akan dilakukan seiring dengan adanya kesepakatan antara Pemerintah Kota Banjar dengan Investor dari PT Ria Indah Mandiri atau Ria Busana untuk membangun pusat perbelanjaan dan Hotel di kawasan itu.
BACA JUGA: Soal Pekerja Fiktif RS Asih Husada, Wali Kota Banjar: Jangan Asal Tuduh
Ade menjelaskan lokasi jalan R Hamara Efendi ini sudah sesuai dengan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) untuk berdirinya pusat perbelanjaan. Kendati penataan pun akan segera dilakukan dan pemban akan dilakukan secara bertahap dalam waktu dekat ini.
“Penataan dan persiapan pengerjaan Ria Busana ini akan segera dilakukan pada minggu pertama di awal Bulan Agustus besok,” katanya.
Terkait keberadaan pedagang kaki lima di wilayah itu, Pemerintah Kota Banjar akan memberikan solusi untuk berjualan di dalam area Mall.
“Jika mereka merasa tidak cocok karena terbiasa jualan di tempat terbuka maka para pedagang akan direlokasi kan ke Jalan Kantor Pos,” kata dia.
Selain penataan PKL, pemkot juga akan menata Terkait lahan parkir di bahu jalan.” Nanti Mall Ria Busana ini kannakan ada besmentnya yang di fasilitasi oleh Ria Busana, nah itu untuk penataan parkir di sana,” kata Ade.
Ditambahkan Wali Kota Banjar, Ade Uu Sukaesih mengatakan koridor Jalan R Hamara Efendi ini merupakan Jalan kolektor primer yang berada di Pusat Kota Banjar serta korid ekonomi yang tertera di RTRW Kota Banjar.
Wilayah ini dikatakan orang nomor satu di Kota Banjar itu memiliki karakteristik berbagai macam pedagang mulai dari PKL, Pertokoan dan Pasar Induk. Sehingga beragamnya aktivitas yang ada berdampak pada masalah kemunculan PKL di laut itu dan menyebabkan sirkulasi dan pengelolaan parkir yang tidak teratur.
Adapun konsep antara kolaborasi Pemerintah Kota Banjar dan calon investor ini menjadi momok utama untuk penataan kawasan Jalan R Hamara Efendi.
Rencana pembangunan pusat perbelanjaan itu akan dikerjakan di lahan kosong seluas 3000 M2 dan panjang 217,05 Meter status lahan swasta dari Calon Investor Ria Busana.
Konsep pembangunannya itu nanti akan dibangunkan 50 kios untuk merelokasi 50 kios para PKL di sepanjang Jalan tersebut. Prinsip yang digunakan pada konsep ini yakni keterhubungan, kenyamanan, kesesuaian, ramah, menarik dan keselamatan.
“Sedangkan untuk prinsip street culinary itu tentang kearifan lokal, estetika, interaksi sosial dan fasilitas,” ujarnya.
Rencana penataan di jalan ini dikatakan politisi Partai Golkar ini merupakan salah satu wujud dari misi RPJMD Kota Banjar pada misi ke 3 dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi serta misi ke 6 dalam mengembangkan daya tarik dan potensi daerah dengan mengembangkan perdagangan dan jasa di Kota Banjar.
“Saya harapkan rencana ini dapat berdampak positif dan menguntungkan bagi masyarakat di Banjar,” tuturnya.
BACA JUGA: Nasib Tenaga Honorer, Wali Kota Banjar Belum Beri Kejelasan
Sementara itu, Manager PT Indah Mandiri, Muhammad Salahudin mengatakan selain akan membangun pusat perbelanjaan juga akan membangun hotel diatasnya.
“Konsep ini merupakan projek pertama Ria Busana yang kami lakukan di Priangan Timur dengan adanya hotel di atas Toko,” kata dia.
Dia mengatakan pembangunan akan mulai dikerjakan pada awal minggu bulan depan dan ditargetkan rampung serta bisa mulai beroperasi di tahun depan.
“Insya Allah akan dikerjakan mulai bulan depan dan diharapkan pembangunan ini bisa berjalan lancar,” kata dia.
Disinggung terkait proses komunikasi dan koordinasi rencana pembangunan Mall dan Hotel itu diakuinya berjalan dengan lancar.
“Alhamdulillah tidak ada kendala dan proses komunikasi pun cukup cepat, dari sebelum puasa ada kabar ada dan ada kesepakatan sudah langsung. Proses perizinan pun berjalan lancar tanpa kendala karena kita mengikuti aturan perusahaan sesuai arahan Pemerintah dan Pemerintah lun mempermudah tanpa melanggar aturan,” katanya.
(Budiana Martin/Anthika Asmara)