spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    Diduga Mengancam Nyantet, Bupati Cirebon Dilaporkan Ke Polisi

    CIREBON,FOKUSJabar.id: Bupati Cirebon Imron Rosyadi MAg dilaporkan ke Polisi atas dugaan ancaman melakukan santet kepada warganya. Imron dilaporkan ke Polres Cirebon oleh Ivan Maulana, Rabu (6/7/2022) kemarin. 

    Ivan mengatakan, kejadian ancaman santet tersebut terjadi 1 Juli 2022 lalu ketika dirinya saat berkunjung ke kantor DPRD Kabupaten Cirebon. 

    Ivan menuturkan, saat itu dia dan temannya tersebut melihat Imron keluar dari ruangan Ketua Dewan. Dirinya sempat memberi hormat dan menjulurkan tangan untuk bersalaman. 

    BACA JUGA: Alun-alun Kejaksaan Kota Cirebon Harus Tingkatkan Indeks Kebahagiaan

    “Tangan saya diterima dan kita bersalaman. Tapi ketika melihat teman saya, Pak Bupati marah menunjuk-nunjuk saya. Dan dia mengatakan bahwa saya telah memaki-maki melalui Whatsapp,” katanya.

    “Di Indonesia sebagian besar budayanya mempercayai itu (santet). Jadi wajar saya merasa terancam,” kata dia menambahkan.

    Merasa tidak pernah melakukan yang dituduhkan oleh Imron, lantas Ivan meminta konfirmasi kembali. Saat itu juga, Ivan ditengahi oleh Ketua Dewan hingga akhirnya Bupati Cirebon Imron keluar ruangan. 

    “Saya mencoba meminta konfirmasi lagi, karena saya sendiri tidak pernah menyimpan nomer yang bersangkutan,” katanya. 

    Ivan mengatakan, Imron lalu mengancam akan melakukan santet kepada Ivan bilamana terbukti memaki-maki. Saat itu, juga Ivan mendapatkan konfirmasi dari Bupati Imron, bahwa yang ditudingkan terhadapnya yaitu memaki melalui grup Whatsapp.

    “Yang bersangkutan mengatakan akan menyantet saya jika dia bisa menemukan bukti bahwa saya sudah memaki dengan kata-kata kotor di grup Whatsapp,” kata Ivan. 

    Ivan menyayangkan, di mana seharusnya Imron sebagai bupati tidak asal main tuduh dan mengacam akan menyantet. Pengaduan masyarakat (dumas) yang dilakukan oleh pihaknya ke Polisi, menurut dia, agar menjadi pelajaran agar seorang pejabat publik dapat menjaga lisannya. 

    BACA JUGA: DPRD Jabar: Program Rutilahu Jabar di Kabupaten Cirebon Layak Dicontoh

    “Bagi saya, seorang bupati lalu di muka umum, di Kantor DPRD menjelang Paripurna dan dia mengunakan seragan safari lalu mengancam akan menyantet. Secara etika moralnya seperti apa?” katanya.

    Berita Terbaru

    spot_img