BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pejantan Burung Murai Batu (MB) yang masih muda jangan dipaksakan dalam penjodohan. Pasalnya, sang Betina yang usianya lebih tua akan mendominasi dan mengintimidasinya.
Pisahkan pejantan hingga usianya benar-benar matang untuk proses perkawinan.
BACA JUGA: 5 Fakta Unik Burung Murai Batu
Selanjutnya jika pejantan ternyata belum birahi, maka lakukan perawatan khusus untuk menaikan birahi.
- Ambil pejantan dari kandang penangkaran
- Tempatkan secara terpisah (tidak ada burung MB lain atau jenis burung kicau yang lain)
- Tambahkan Ekstra Fooding (EF)
- Jika sudah terlihat mulai naik birahinya, silahkan dilepas di kandang penangkaran.
Jika Murai Batu mengalami stres ketika pindah kandang, maka harus dilakukan pengkondisian adaptasi.
Selama proses pengkondisian, burung betina dimasukan ke dalam kandang kecil yang ditaruh di dalam kadang penangkaran.
BACA JUGA: 10 Manfaat Cacing Tanah untuk Murai Batu
Dengan begitu, tidak mengejar dan mematuk pejantan.
Saat pejantan sudah mulai nyaman, lepas sang betina.
Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, MB (Kucica Hutan) merupakan salah satu burung kicau favorit dan memiliki nilai jual yang sangat tinggi.
Tak heran jika banyak mulai mencoba untuk mengembangbiakannya.
Meski ternak MB bisa dilakukan oleh siapapun, namun bukan berarti dapat dengan mudah membudidayakannya.
Seorang peternak harus sabar dan telaten memahami karakter si-burung.
Peternak juga harus bisa mengatasi masalah-masalah yang timbul saat proses penjodohan.
Bagi yang sudah lama beternak, mungkin sudah bisa menemukan solusinya. Namun bagi peternak pemula bisa menjadi hambatan.
(Bambang Fouristian/berbagai sumber)