spot_img
Jumat 29 Maret 2024
spot_img
More

    Kedaulatan Terancam, Filipina Batalkan Kerja Sama dengan Cina

    JAKARTA,FOKUSJabar.id: Menteri Luar Negeri Filipina, Teodoro Locsin, menyatakan pembicaraan kerja sama eksplorasi sumber energi dengan Cina di Laut China Selatan dihentikan, Kamis (23/6/2022).

    Keputusan tersebut diambil karena adanya masalah konstitusional dan kedaulatan.

    Locsin mengatakan, bahwa Filipina tidak akan menyerahkan secuil pun wilayahnya demi kerja sama dengan Cina.

    “Kami telah melangkah sejauh yang kami bisa secara konstitusional. Satu langkah lagi maju dari tempat kami berdiri sekarang, kita akan jatuh ke dalam krisis konstitusional,” kata Locsin dalam pidatonya, dilansir Rappler.

    Pembicaraan mengenai kerja sama energi Filipina-Cina telah berlangsung sejak 2018. Kedua negara selama ini terus bersengketa memperebutkan wilayah perairan Laut Cina Selatan.

    BACA JUGA: Tidak Manusiawi, Banyak Napi di Penjara Haiti Tewas

    Putusan arbitrase internasional pada 2016 menegaskan bahwa Filipina berhak dan berdaulat untuk mengeksploitasi cadangan energi di radius 200 mil Zona Ekonomi Esklusif (ZEE).

    Namun, Cina tetap bersikeras untuk mengklaim 90 persen dari Laut China Selatan dan menolak keputusan tersebut.

    Akhirnya, kedua negara setuju untuk mencoba bekerja sama eksploitasi wilayah Laut China Selatan tanpa melanggar kedaulatan satu sama lain.

    Keputusan tersebut diambil mengingat Filipina yang sangat bergantung pada impor untuk kebutuhan energinya.

    Filipina kerap kesulitan menemukan partner untuk kegiatan eksploitasi dan eksplorasi sumber energi di wilayah tersebut.

    Setelah pembicaraan berlangsung selama 3 tahun, keduanya gagal menyetujui skema kerja sama yang tak akan melanggar kedaulatan Filipina di Laut China Selatan.

    Menurut Menlu Filipina, kerja sama hanya dapat terwujud jika Filipina mengorbankan kedaulatannya, atau China mengurungkan klaimnya atas Laut China Selatan.

    “Tiga tahun berlalu dan kami belum mencapai tujuan kami untuk mengembangkan sumber daya minyak dan gas yang sangat penting bagi Filipina, tetapi tidak dengan mengorbankan kedaulatan, bahkan sedikit pun tidak,” kata Locsin, seperti dilansir IDN.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img