BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Yunandar Eka Perwira mengatakan bahwa penegakkan aturan menjadi kunci keberhasilan dalam penyusunan perda.
Demikian disampaikan Yunandar saat rapat membahas Raperda Kepariwisataan Jabar dengan Disparbud Jabar dan sejumlah pelaku usaha bidang pariwisata Jabar di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (19/4/2022).
Salah satu yang dipelajari dari para pelaku usaha wisata, kata dia, dasar utamanya penegakkan aturan perda, kemudian pembinaan SDM, sehingga bisa diramu menjadi kesatuan dalam melaksanakan perda yang akan dijalankan.
BACA JUGA: Perda Desa Wisata Jadi Payung Hukum Dana Bantuan Pemrov Jabar
Dengan begitu, akan ada intesif yang didapat, bahkan bukan hanya kepada para pelaku usahanya, tetapi kepada pemerintah daerah, kabupaten kota hingga pemerintah desa.
“Setelah ada upaya yang diterapkan secara holistik dan dapat dikoordinasikan dengan baik, itu akan menjadi penegakkan perda sesuai yang diharapkan,” kata Yunandar.
Dia mengatakan bahwa Jabar harus memiliki ikon khas dan cenderung mewakili wilayah Jabar. Terlebih masyarakat masih belum bisa mengindikasikan ciri khas Jabar itu apa.
“Brandingnya yang belum kita dapatkan dari Jawa Barat atau simbol apa yang akan didapatkan wisatawan dari Jawa Barat,” kata dia.
Jika melihat para pelaku usaha Meeting Incentive Convention Exhibiton (MICE) yang merupakan salah satu industri wisata yang cukup menjanjikan secara bisnis, pihaknya juga harus memikirkan agar membuat wisata menjadi bernilai lebih besar.
Selain itu, menurutnya, bukan hanya aspek wisata saja yang harus diatur dalam Perda tersebut, tetapi juga bagaimana meningkatkan tren perekonomian secara luas.
“Bagaimana MICE ini menjadi sebuah potensi besar yang dapat dimasukan dalam perda yang akan berdampak besar pada perekonomian kepariwisataan di Jabar,” kata dia.
(LIN)
