spot_img
Jumat 17 Mei 2024
spot_img
More

    Disdik Jawa Barat Beri Bekal Peserta Didik Melalui Tiga Kurikulum Baru

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat meluncurkan tiga kurikulum baru pada tahun ajaran 2022 ini. Tiga kurikulum tersebut, yaitu Kurikulum Industri, Kurikulum Jabar Masagi dan Kurikulum Pendidikan Anti Korupsi (PAK). 

    Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, tiga kurikulum ini dinilai penting, sebagai bekal bagi peserta didik di kemudian hari. 

    Dedi menjelaskan, terkait Kurikulum Industri yang akan diterapkan di Jabar merupakan kerjasama antara pihaknya bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat. 

    “Yang pertama adalah peluncuran Kurikulum Industri. Jadi (kurikulum) ini yang sudah diramu bersama teman-teman dari Kadin. Ternyata kebutuhan industri itu ada A, B dan C. Itu yang harus kita lindungi,” kata Dedi Supandi, di SMK Mitra Industri MM2100, Kabupaten Bekasi, Rabu (23/3/2022).

    BACA JUGA: Menjelang Puasa Warga Barebeg Ciamis Gelar Nadran

    Dedi menjelaskan, Kurikulum Industri ini memiliki 18 program, seperti teknik konstruksi dan perumahan, program desain pemodelan dan informasi bagunan, teknik kimia industri, teknik otomotif, teknik ketenagalistrikan dan teknik elektronika.

    “Selain itu, juga nauika kapal penangkap ikan, nautika kapal niaga, agro teknologi pengolahan hasil pertanian, desain komunikasi visual, pengembangan perangkat lunak, teknik jaringan komputer, manajemen perkantoran dan layanan bisnis, akuntansi keuangan dan lembaga, busana, perhotelan, dan juga layanan pariwisata,” imbuhnya.

    Mengenai Kurikulum Jabar Masagi, menurut Dedi, kurikulum ini lebih banyak kepada penguatan karakter dan budaya potensi lokal Jawa Barat. Kurikulum Jabar Masagi ini akan mulai diterapkan di tahun ajaran 2022 dan 2023.

    “Juli yang akan datang akan kita lakukan dan hari ini akan kita luncurkan sebagai bagian dari hasil penggalian budaya dan karakter masyarakat Jabar,” kata dia.

    Sedangkan Kurikulum Pendidikan Anti Korupsi (PAK), merupakan bagian dari sinergitas bersama Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat. Dimana Kurikulum PAK ini masuk ke mata pelajaran PPKN yang akan nantinya akan dilaksanakan dua jam dalam satu pekan.

    “Tapi di situ juga ada praktek praktek baik yang diberikan,” katanya.

    Adapun peluncuran Kurikulum PAK untuk jenjang SMA, SMK dan SLB ini ditandai dengan penyerahan buku anti korupsi oleh Kepala Kajati Jabar Asep N Mulyana. Menurut Dedi, hal tersebut merupakan bagian dari kepedulian dari Kejati Jabar terhadap dunia pendidikan. 

    “Mudah-mudahan ini bisa mendapatkan dukungan dari semua, kita berharap sekian tahun ke depan generasi kita menjadi generasi yang bebas korupsi,” katanya. 

    Tujuan diberlakukannya kurikulum PAK ini juga, Dedi menyampaikan berkaitan dengan pengembangan pendidikan karakter. Sehingga, dengan sokongan dari Kajati Jabar yang akan terjun langsung ke setiap sekolah akan menjadi bagian dari pembentukan karakter siswa maupun siswi. 

    “Termasuk, ternyata dinyatakan ke dalam presidensial di G20. Jadi di G20 baru diamanatkan, kita hari ini sudah selesai kurikulumnya dan sudah mau diterapkan di tahun ajaran ini,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Kajati Jabar Asep N Mulyana mengatakan bersama Kadisdik Dedi Supandi pihaknya telah menggodok Kurikulum Pendidikan Anti Korupsi (PAK) dengan berbagai macam pendekatan dan mekanisme. 

    “Bahkan saya sudah sampaikan kepada pak Kadisdik, saya pun siap turun langsung untuk menjadi pengajar Pendidikan Anti Korupsi di Jabar baik di SMA, SMK maupun SLB,” ujar Asep.

    BACA JUGA: Ridwan Kamil dan Anies Baswedan Sepakati 6 Isu Global Di Sherpa Meeting U20 

    Asep juga memastikan telah memerintahkan jajaran di Kajati Jabar untuk bersinergi bersama Disdik Jabar dalam suksesi Pendidikan Anti Korupsi. Di mana nantinya, pihak Kajati Jabar akan turun langsung menjadi pengajar guna mencetak generasi muda yang anti korupsi. 

    “Tentu saja berbagai pendekatan dan mekanisme yang berbeda-beda tergantung situasi daerah dan kesiapan anak-anak itu dan tingkat pendidikan mereka,” katanya. 

    Diketahui, pada kesempatan tersebut Kadisdik Dedi Supandi juga melakukan peninjauan SMK Mitra Industri 2100 dan produk teaching factory dari SMK Kota dan Kabupaten Bekasi. Termasuk melaksanakan penyematan tanda kelulusan SMK langsung kerja.

    (Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img