BANJAR,FOKUSJabar.id: Kasus pemerkosaan menjadi salah satu perkara tindak pidana yang menduduki tren tertinggi di Kota Banjar, Jawa Barat.
Kapolres Banjar, AKBP Ardyaningsih mengatakan kasus pencabulan ini ada di tren kedua tertinggi setelah perkara pencurian.
“Banyak hal kenapa kasus pencabulan menjadi tren kedua tertinggi di Banjar,” kata dia saat ditemui ketika pemusnahan barang bukti di halaman Kejaksaan Negeri Kota Banjar. Kamis (17/3/2022).
BACA JUGA: Kekhawatiran Bupati Pangandaran Terbukti, Sabu 1 Ton Lewat Perairannya
Adapun beberapa penyebab atau motif yang dilakukan pelaku pencabulan. Ada motif dari latar belakang sosial ada juga karena persoalan ekonomi.
“Namun sampai saat ini belum ada motif psikis yang bermasalah,” kata dia.
Ditempat terpisah, Ketua HMI Cabang Banjar Budi Nugraha menilai kasus pencabulan menjadi salah satu tren tertinggi itu adalah kabar buruk.
Apalagi kabar itu muncul di daerah yang memiliki torehan penghargaan sebagai Kota Layak Anak. Hal ini terkesan tidak berbanding lurus dengan fakta dilapangan.
“Bagi saya ini kabar yang sangat buruk, di Kota Layak Anak trend pencabulan bisa menjadi yang menonjol,” katanya.
Dia mengatakan hal ini sangat mencederai torehan yang selalu didapat Pemerintah Kota Banjar dalam beberapa tahun ini.
BACA JUGA: Sungai Citarum Masuk Level Cemar Ringan,2025 Bisa Diminum
Budi meminta pemerintah lebih fokus dalam mengatasi persoalan yang memicu seseorang melakukan kasus pencabulan di daerah yang memiliki torehan kota Layak Anak ini.
“Mengapa pencabulan bisa terjadi di Banjar? disitu tugas pemerintah yang semestinya lebih extra dilakukan agar itu tidak terjadi lagi. Apalagi ini di Kota Layak anak,” katanya.
(Budiana Martin/Anthika Asmara)