TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Kegaduhan yang timbul dalam proses penyaluran Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) 2022 di beberapa desa di wilayah Kaubupaten Tasikmalaya, mendapat tanggapan serius Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin (CNY).
Dia meminta Sekretaris Daerah, Mohammad Zen selaku Ketua Tim Koordinasi Program Sembako atau BPNT, untuk segera mengumpulkan seluruh Tikor BPNT kecamatan dan melakukan evaluasi seluruh pelaksanaan penyaluran BPNT di kantor-kantor desa atau tempat yang diusulkan.
“Kami meminta Sekda segera melakukan langkah cepat untuk membereskan persoalan penyaluran BPNT yang saat ini melalui PT POS Indonesia. Jangan sampai ada KPM yang dirugikan atau ada pihak yang merasa dirugikan sehingga menimbulkan gejolak di masyarakat,” kata CNY, Sabtu (26/2/2022).
BACA JUGA: BPNT Kabupaten Tasikmalaya Carut Marut, Oknum Kades Dan Aparat Ikut Bermain?
Dia juga meminta agar semua pihak turut membantu kesuksesan program BPNT sebagai bagian dari Ikhtiar pemerintah membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat kurang beruntung, melalui keterpenuhan bahan sembako yang baik dan berkualitas atau layak.
“Jangan ada pihak yang memanfaatkan program BPNT ini untuk meraup keuntungan sepihak, tanpa memperhatikan goals atau tujuan inti yang ingin dicapai pemerintah. Mari semuanya tunduk kepada aturan seusai Petunjuk Teknis (Juknis) dan ketentuan lainnya. Sukseskan BPNT ini sebagai jembatan membantu sesama,” tegas Dia.
Cecep menambahkan, dalam pemenuhan bahan pangan atau sembako terhadap KPM sesuai ketentuan, sebaiknya pihak desa berkoordinasi dengan tikor untuk meminimaliasir permasalahan yang terjadi baik di KPM maupun e-warong atau pihak terkait lainnya.
Ketua PC NU Kabupaten Tasikmalaya, KH. Atam Rustam menegaskan, ancaman berat bagi siapapun yang mengurangi timbangan atau takaran. Apalagi BPNT ini berkaitan dengan hak warga miskin.
BACA JUGA: Kantor Pos Ciamis Antarkan BPNT Sampai Rumah
“BPNT ini adalah program umaro (pemerintah) untuk membatu masyarakat yang layak mendapat bantuan. Bagi pihak penyalur maupun penyedia bahan pangan, sejatinya mempertimbangkan hakikat kehadiran BPNT. BPNT Bukan ajang untuk meraup keuntungan apalagi dengan cara-cara yang tidak baik dan bermasalah,” ujar Pimpinan Pondok Pesantren KH Z Mustafa Sukamanah ini.
(Farhan)