spot_img
Tuesday 30 April 2024
spot_img
More

    Sinyal Perang Dunia 3! Biden Kirim Pasukan ‘Tekan’ Rusia

    AMERIKA SERIKAT,FOKUSJabar.id: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan bakal mengerahkan pasukan ke Eropa Timur.

    Keputusan Biden tersebut merupakan bentuk tekanan untuk kesekian kalinya pada Presiden Rusia Vladimir Putin soal Ukraina.

    Biden mengatakan dia akan mengirim pasukan ke sana, meski “tak terlalu banyak”. “Untuk meningkatkan kehadiran NATO di Eropa timur karena ketegangan tetap meningkat,”.

    BACA JUGA: Paus Fransiskus Minta Orang Tua Dukung Anaknya yang Gay

    AS sendiri sudah memiliki puluhan ribu tentara yang ditempatkan di sebagian besar Eropa Barat. Sebelumnya, kapal perang dan jet tempur negara-negara NATO telah berlayar untuk latihan militer di dekat Ukraina.

    Pernyataan Biden ini adalah yang terbaru pasca desakan Pentagon untuk diplomasi di hari yang sama. Pentagon menilai masih ada waktu untuk diplomasi guna menghindari perang.

    Ketua Kepala Staf Gabungan, Mark Milley menyebut perang adalah hal mengerikan. Jika terjadi akan jatuh korban dalam jumlah yang besar.

    “Jika dilepaskan di Ukraina, itu akan signifikan dan mengakibatkan sejumlah besar korban,” kata Milley, seperti dilansir CNBC, Sabtu (29/1/2021).

    “Dan bisa Anda bayangkan seperti apa itu di daerah perkotaan yang padat, sepanjang jalan dan sebagainya. Ini akan mengerikan, akan buruk,” tambahnya.

    Milley menekankan perang itu bisa membuat penduduk sipil menderita. Rusia pun juga akan menderita dengan hal tersebut.

    “Jika Rusia memilih menyerang Ukraina, itu tidak bebas biaya, dalam hal korban atau efek lain,” kata dia.

    enteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan konflik Ukraina masih bisa dihindari. Meskipun Putin telah mengumpulkan lebih dari 100 ribu tentara di perbatasan dua negara.

    Dia mendorong Putin melakukan hal benar dan memilih mengurangi ketegangan dua negara. Menurutnya Putin bisa membubarkan pasukan yang sudah disiapkan itu.

    “Tuan Putin juga bisa melakukan hal yang benar. Tidak ada alasan situasi ini berubah jadi konflik. Dia bisa memilih mengurangi ketegangan, memerintahkan pasukannya pergi,” kata Austin.

    Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak para pemimpin Barat untuk menghindari “kepanikan” atas penumpukan pasukan besar-besaran Rusia di perbatasan negaranya.

    Kemarin, dalam pembicaraan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Putin menyetujui perlunya de-eskalasi meski tetap menyalahkan Barat yang tak memahami Rusia.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img