BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sebanyak 778 sekolah dari berbagai jenjang di Kota Bandung dinyatakan siap melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas gelombang tiga.
“Untuk yang gelombang tiga sisanya itu ada 778 (sekolah), nah ini menyatakan siap dan sudah diverifikasi semua tinggal nunggu hasil ini. Mulai kemarin dan hari ini itu melakukan verifikasi mudah-mudahan hari ini sudah masuk (Gugus Tugas Covid Kota Bandung),” kata Kepala Seksi Kurikulum Disdik Kota Bandung Jajang Hernawan di Taman Dewi Sartika Kota Bandung, Jabar, Selasa (30/11/2021).
Menurutnya, mekanisme verifikasi sekolah untuk bisa melaksanakan PTM wajib mengikuti syarat yang ada di Aplikasi Simdik. Jika lolos, nantinya tim gugus tugas dari kewilayahan akan melakukan kunjungan lapangan untuk melakukan verifikasi terkait instrumen yang dilaporkan oleh sekolah di Aplikasi Simdik.
“Setelah itu dilakukan yang namanya rapat pleno itu diketuai oleh pak camat untuk masing-masing camat dengan seluruh tim verifikator. Setelah itu, baru akan keluar rekomendasi sekolah mana yang menyatakan siap dan nantinya dapat lolos untuk melakukan PTMT tahap berikutnya,” Jajang menuturkan.
BACA JUGA: Jokowi Bakal Buka Kongres PA GMNI ke 4 di Bandung
Jajang menambahkan, untuk mekanisme untuk Penilaian Akhir Semester (PAS) juga akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah. Siswa siswi dapat menyelenggarakan kegiatan tersebut di sekolah, atau total menggunakan PJJ.
“Untuk penilaian akhir semester itu nanti disesuaikan dengan kondisi artinya ada yang mungkin nanti dilakukan sebagian di sekolah atau bisa total PJJ. Untuk (sebagian) atau total melalui aplikasi semuanya itu nanti kewenangan diserahkan ke sekolah masing-masing,”ungkapnya.
BACA JUGA: Pohon Tumbang di Ciamis Timpa Mobil, 2 Orang Luka Berat
Sebelumnya, pelaksanaan PTM terbatas di Kota Bandung sempat memicu kenaikan angka penyebaran Covid-19. Dari jumlah sampel yang sudah diperiksa hingga Jum’at, 29 Oktober 2021 lalu, sebanyak 224 siswa dan 19 orang guru dinyatakan positif Covid-19 dari total 8.206 tes yang dilakukan di 190 sekolah.
(Yusuf Mugni/Ageng)
