spot_img
Jumat 29 Maret 2024
spot_img
More

    Mata-matai Pengguna iPhone, Apple Gugat Perusahaan Israel

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Perusahaan teknologi Apple menggugat perusahaan spyware asal Israel NSO Group, terkait dugaan peretasan data para pengguna iPhone.

    Apple menduga NSO Group yang menjual spyware Pegasus ke lembaga pemerintah dan penegak hukum yang memungkinkan mereka meretas iPhone dan membaca data termasuk pesan dan komunikasi lainnya.

    Tahun ini, Amnesty International mencatat iPhone model terbaru milik sejumlah jurnalis dan pengacara hak asasi manusia telah terinfeksi malware NSO Group bernama Pegasus.

    BACA JUGA: Elon Musk jadi Manusia Terkaya di Bumi

    Saat ini, Apple sedang mencari perintah permanen untuk melarang NSO Group menggunakan software, layanan atau perangkat Apple. Selain itu juga mencari ganti rugi sebesar US$75 ribu (Rp 1,070 milyar).

    kepala teknik dan arsitektur keamanan Apple Ivan Krstic mengatakan, Gugatan pada NSO Group juga menjadi peringatan bagi vendor spyware lainnya.

    “Langkah-langkah yang diambil Apple hari ini akan mengirimkan pesan yang jelas: dalam masyarakat bebas tidak bisa diterima untuk mempersenjatai spyware yang disponsori negara melawan pengguna yang tidak bersalah dan mereka yang berusaha membuat dunia menjadi tempat lebih baik,” kata Ivan Krstic, seperti dilansir CNBC.

    Dalam gugatannya di pengadilan federal Distrik Utara California, Apple mengatakan software NSO Group mengizinkan serangan termasuk dari pemerintah berdaulat dengan membayar ratusan juta dolar.

    Apple juga mengatakan telah menambal kelemahan yang memungkinkan menjadi pintu akses software NSO Group ke data pribadi di iPhone. Software itu menggunakan serangan ‘zero click’ yakni malware dikirimkan melalui pesan teks dan meninggalkan sedikit bukti infeksi.

    “Untuk mengirimkan FORCEDENTRY ke perangkat Apple, penyerang membuat ID Apple untuk mengirim data berbahaya ke perangkat korban. Memungkinkan NSO Group atau kliennya mengirimkan dan menginstal Pegasus tanpa diketahui korban,” jelas Apple.

    “Meskipun disalahgunakan untuk mengirimkan FORCEDENTRY, server Apple tidak diretas atau dikompromikan dalam serangan,” tambahnya.

    BACA JUGA: Meluncur Mulai 19 November, Berikut Harga Resmi 4 Tipe iPhone 13 di Indonesia

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img