BANDUNG,FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi Desa Wisata Kampung Yoboi, di Kabupaten Jayapura Sabtu (2/10/2021).
Selain itu, dalam kunjungannya Ridwan Kamil juga bersilaturahim dengan Ikatan Alumni Bandung (Ikal) warga Papua yang pernah mengenyam pendidikan di Jabar.
“Saya sangat mencintai tanah Papua, juga orang Papua, di Jawa Barat saya menjadi bapak angkat mahasiswa Papua di Bandung,” kata dia.
Dia menjelaskan kehadirannya ke desa wisata terapung, ialah untuk melihat keindahan Tanah Cendrawasih. Tak hanya itu, gubernur yang gemar melukis tersebut akan mencoba mendesain ulang tata kelola Desa Wisata Kampung Yoboi.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Perintahkan Bima Arya Makan Ulat Sagu
“Termasuk mendesain Kampung Yoboi, nanti saya ilustrasikan dulu, agar menjadi kampung kebanggaan di Nusantara juga dunia,” katanya.
Desa Wisata Kampung Yoboi di Jayapura, Papua, adalah desa wisata yang terletak di tengah Danau Sentani. Salah satu daya tarik desa wisata ini adalah wisata pohon sagu.
Dia didampingi beberapa rombongan Pemprov Jabar menjajal trek pohon sagu sepanjang 420 meter.
Adapun desa wisata ini terkenal akan pohon sagunya yang tumbuh di hutan seluas 1.600 hektare.
Saat penyambutan orang nomor satu di Jabar ini pun menyampaikan bantuan dana senilai Rp 100 juta. Dana tersebut, yang merupakan sumbangan yang dihimpun dari warga Jabar.
“Kemudian kita sumbangkan Rp 100 juta untuk pembangunan gereja dari masyarakat Jabar yang dititipkan ke saya. Belum rampung ada beberapa bagian. Ke mana pun saya pergi harus bawa kebermanfaatan dan kabar baik. Insya Allah saya akan menyumbang untuk pembangunan gereja di sini,” katanya.
Ridwan Kamil berpesan kepada alumni Bandung yang tinggal di Kampung Yoboi agar menjaga kekompakan juga menerapkan silih asih, silih asuh, silih asah, dan silih wawangi. Kang Emil meminta persaudaraan antara orang Jabar dan Papua di mana pun agar saling menjaga dan menolong.
Secara khusus Gubernur menitipkan warga Jabar di perantauan kepada Pemda Kabupaten Jayapura.
BACA JUGA: Komunitas Sound Sistem Panawangan Ciamis Gelar Kontes di Lapangan Sepak Bola
“Orang Sunda prinsipnya silih silih, silih silih asuh, silih asah, dan silih wawangi. Supaya diterima dan dikuatkan di perantauan,” kata dia.
(Anthika Asmara)