spot_img
Jumat 3 Mei 2024
spot_img
More

    Ridwan Kamil Ajak Ikatan Alumni Sekolah Jadi Panitia Vaksinasi Covid-19

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil (Emil) mengajak ikatan alumni sekolah maupun perguruan tinggi untuk menjadi panitia penyelenggara kegiatan vaksinasi Covid-19.

    Menurut Ridwan Kamil, saat ini Jabar kekurangan panitia dalam mengejar target vaksinasi selesai Desember 2021 mendatang.

    “Vaksin ada tapi Kami kekurangan kepanitiaan untuk memobilisasi warga. Untuk itu, Saya mencari ikatan alumni sekolah untuk menjadi panitia vaksinasi,” kata Emil seusai meninjau vaksinasi massal di Gedung Bale Rame Soreang dan SMAN 3 Bandung, Sabtu (7/8/2021).

    Ridwan Kamil mengajak ikatan alumni yang ingin menjadi panitia kegiatan vaksinasi agar berkoordinasi dengan divisi khusus percepatan vaksinasi Jabar.

    BACA JUGA: TNI Gencar Sosialisasi Vaksinasi dan Bentengi Masyarakat dari Hoax

    Mengenai teknis pelaksanaanya dapat mengikuti cara yang sudah dilakukan oleh ikatan alumni SMAN 3 Bandung dan Universitas Padjadjaran.

    ridwan kamil fokusjabar.id
    Gubernur Jawa Barat

    “Bagi ikatan alumni SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi yang akan bergabung agar mengikuti keteladanan yang diperlihatkan oleh IKA Unpad dan SMAN 3 dengan secepat-cepatnya dan seluas-luasnya,” katanya.

    Seperti diketahui, target vaksinasi per hari di Jabar kini sudah ditingkatkan menjadi 500 ribu  orang per hari. Ini meningkat tajam dari target sebelumnya yaitu 150 ribu. Bahkan tiga bulan lalu hanya 50 ribu orang.

    Menurut Kang Emil, peningkatan target harian vaksinasi ini mengingat jumlah penduduk Jabar paling besar se-Indonesia mendekati 50 juta jiwa. Jika kecepatan vaksinasi tidak ditingkatkan maka target kekebalan kelompok 37 juta jiwa pada Desember 2021 akan sulit dicapai.

    “Jabar vaksinasi per harinya sudah melompat. Tiga bulan lalu per hari hanya 50 ribu sekarang 150 ribu. Tapi karena penduduk kita 50 juta jiwa dan yang harus disuntiknya 37 juta jiwa maka tantangan Jabar harus menyuntikkan 500 ribu orang per hari,” jelasnya.

    Adapun dosis vaksin yang dibutuhkan untuk mengejar 500.000 tersebut adalah 15 juta dosis per bulan. Kang Emil pun makin intens berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menjamin jumlah dosis tersebut.

    “Jadi kita butuh 15 juta dosis vaksin per bulan dan kita sudah minta agar dipenuhi oleh pusat,” ujar Ridwan Kamil.

    Selain untuk masyarakat umum, vaksinasi di Jabar juga menyasar disabilitas. Pemda Provinsi Jabar sudah mendapatkan hibah 120.000 dosis vaksin dari pemerintah pusat yang dikhususkan bagi kaum disabilitas.

    “Kami akan membereskan juga vaksinasi untuk disabilitas sudah ada 120 ribu dosis hibah dari pusat untuk sekitar 60 ribu orang,” ucap Ridwan Kamil.

    Emil pun memastikan sudah ada 30 ribu disabilitas di Jabar di atas umur 18 tahun yang telah siap divaksin. Namun pihaknya akan memperluas cakupan vaksinasi bagi kaum disabilitas untuk rentang umur 12-17 tahun.

    “Kalau jatah vaksin masih ada maka barengan saja dengan keluarganya sekalian sehingga kita bisa mempercepat vaksinasi,” tutur Ridwan Kamil

    .BACA JUGA: Komisi 1 DPRD Garut Usulkan Insentif Guru Honorer Rp1 Juta per Bulan

    Dari hasil pantauannya, tingkat vaksinasi berbanding lurus dengan angka kematian akibat COVID-19. Kang Emil menyebut, Kota Bandung dan Kota Cirebon yang tingkat vaksinasinya tinggi angka kematiannya rendah.

    “Dengan vaksinasi angka kematian menjadi rendah seperti di Kota Bandung dan Kota Cirebon. Saya minta Kabupaten Bandung vaksinasinya agar ditingkatkan karena dari catatan kami baru 12 persen,” ungkapnya.

    BOR Turun

    Gubernur Ridwan Kamil menyampaikan kabar baik bahwa per hari ini tingkat keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) sudah turun lagi di angka 45 persen.

    Angka BOR ini sudah di bawah batas aman yang ditentukan WHO yakni 60 persen.

    “Berita baiknya BOR Jabar sudah turun lagi sekarang 45 persen sudah di bawah batas aman WHO 60 persen,” sebutnya.

    Selain itu, ketersediaan oksigen di Jabar juga sudah terkendali terlihat dari cadangan yang kini cukup melimpah.

    Menurut Dia, dua hal itu karena kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berhasil menurunkan tingkat epidemiologi.

    “PPKM bisa dikatakan berhasil menurunkan tingkat epidemologi,” ucapnya.

    Selain menggenjot vaksinasi, pihaknya juga bertahap akan memulihkan ekonomi warga. Gubernur mengaku sudah melobi Pemerintah Pusat agar melonggarkan kegiatan ekonomi warga.

    “Senin, Pak Presiden akan mengumumkan. Kemungkinan ada kelonggaran-kelonggaran dan saya sudah sampaikan mohon restoran kafe dibuka mau 10 persen 20 persen 50 persen sudah kami perjuangkan dengan melobi pemerintah pusat sehingga ekonomi bisa jalan lebih baik lagi,” tutupnya. 

    (Bambang Fouristian)

    Berita Terbaru

    spot_img