spot_img
Senin 20 Mei 2024
spot_img
More

    Pemantau Pendidikan Menilai PPDB di Jabar Sudah Baik

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Ketua Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2) Jabar Asep B Kurnia mengatakan Pelaksanaan Peneriaan Peserta Didik Baru (PPDB) Di Jabar sudah berjalan baik, terbukti dari akses sistem dalam pendaftaran dan pengecekan hasil dari PPDB secara daring.

    Sebelumnya, sistem ini sempat menjadi catatan pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru, terutama di kawasan Bodebek.

    “Secara umum saya melihat bahwa Penerimaan Peserta Didik Baru untuk SLB, SMA, SMK saat ini di 2021 khususnya provinsi Jawa barat saya rasa berjalan cukup baik,” kata Asep.

    Asep tak menampik, di dalam setiap aturan seleksi apapun pasti akan timbul pihak yang merasa kecewa dan tidak kecewa. Untuk yang kecewa, akan merasa bahwa sistem yang diterapkan tidak adil.

    BACA JUGA: DPRD Jabar Soroti Persoalan PPDB Yang Didominasi Peminat SMK

    Namun, sistem yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat pada PPDB 2021 sudah terakomodir dengan baik. Indikatornya, di daerah lain masih ditemukan sistem yang down.

    Apalagi, dia melanjutkan, bila berkaca pada beberapa tahun kebelakang di Jabar pernah terjadi server down. Sehingga siswa didik kesulitan untuk mendaftarkan.

    “Artinya makin lama makin baik dan itu perlu ditingkatkan kembali ke depannya,” kata dia.

    Diketahui, belum lama ini Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya menemukan beberapa dugaan malaadministrasi pada PPDB tingkat SMA/SMK di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi (Bodebek).

    Dugaan temuan itu, yakni mengenai proses pengusulan kuota siswa, penilaian jalur prestasi, dan kuota lebih siswa yang tidak lapor diri ke sekolah yang dituju.

    Asep menilai, dengan masuknya aduan mengenai PPDB di Jabar ke Ombudman Perwakilan Jakarta Raya tersebut ini pun harus menjadi pertanyaan. Dengan demikian, pihak Ombudsman juga seharusnya dapat mengkaji.

    “Karena yang dilakukan untuk PPDB ajaran tahun 2021 di Jabar ini semuanya sudah dilakukan dengan by sistem. Jika ada dugaan ujung-ujung nama siswa atau jika awalnya siswa tersebut tidak ada menjadi ada, itu kan bisa limpahan dari sekolah yang lain,” katanya.

    Asep berharap, dengan temuan Ombusmand ini akan menjadi kajian kedepannya bukan untuk dipermasalahkan.

    (Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img