BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya meminta tiap rumah sakit (RS) di Kota Bandung memberikan pelayanan terbaik kepada pasien Covid-19 di tengah situasi kurang memadainya sumber daya manusia (SDM) tenaga kesehatan (nakes). Kondisi itu pun mendapatkan perhatian dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
“Tidak mungkin kita yang langsung menyediakan SDM, kalau kami langsung ambil dari lembaga pendidikan itu kan harus ada proses pelatihan dan lainnya jadi masih ada kendala. Tapi kita sedang permohonan juga ada atensi permintaan pada pemerintah provinsi Jawa Barat,” kata Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Jabar, Rabu (23/6/2021).
Menurutnya, rumah sakit masing-masing merupakan pihak yang mengetahui terkait kondisi kurangnya SDM nakes. Contohnya, Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung saat ada permintaan dokter sebanyak 20 orang, ternyata yang bisa datang hanya setengahnya karena kemungkinan ada keterbatasan. Begitu pula halnya dengan kondisi jumlah perawat.
“Secara teknis yang lebih tahu adalah masing-masing rumah sakit,” kata Ema.
Meski begitu, pihaknya akan terus berupaya dengan memanfaatkan tenaga SDM yang ada untuk digeser menangani pasien Covid-19.
BACA JUGA: Keterisian Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Kota Bandung Naik Hingga 93 Persen
“Saya contohkan yang RSKIA, dari biasanya yang nggak menangani Covid-19, akhirnya dia sekarang bergeser menangani pasien Covid-19. Yang penting pelayanan bisa terakomodir,” kata dia.
(Yusuf Mugni/Ageng)
