BANDUNG,FOKUSJabar.id: BUMN PT Permodalan Nasional Madani (PNM) berinovasi menambah jangkauan nasabah untuk memperkuat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terutama untuk membantu permodalan perempuan kategori prasejahtera.
Sekretaris Perusahaan PT PNM Errinto Padede mengatakan, nasabah mencapai 9,5 juta orang di seluruh Indonesia pada April 2021, dari sebelumnya nasabah tercatata hanya 6 juta pada tahun sebelumnya.
“Peningkatannya cukup signifikan, sebanyak dua juta nasabah berasal dari Jabar, bahkan saat ini jangkauanya sudah mencakup wilayah terendah yaitu Kecamatan,” kata dia Kamis (10/6/2021).
Salah satunya layanan pinjaman modal untuk usaha mikro dan kecil dengan pembiayaan langsung bagi perorangan dan badan usaha melalui Unit Layanan Modal Mikro (PNM ULaMM).
(Layanan UlaMM) ini dilengkapi dengan pelatihan, jasa konsultasi, pendampingan, serta dukungan pengelolaan keuangan dan akses pasar bagi nasabah. Pembiayaan untuk UMKM antara Rp 20 juta hingga Rp150 juta,” kata dia.
BACA JUGA: Pulihkan Ekonomi, Kadin Genjot Kembali Para Pelaku UMKM di Indonesia
Selain itu, PT Permodalan Nasional Madani juga meluncurkan layanan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera pelaku usaha Ultra mikro melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar).
Layanan ini dikuatkan dengan aktivitas pendampingan usaha dan dilakukan secara berkelompok menggunakan sistem tanggung renteng yang diharapkan dapat menjembatani kesenjangan akses pembiayaan dalam mengembangkan usahanya.
Manfaat yang disalurkan oleh PT Permodalan Nasional Madani melalui layanan PNM Mekaar, meliputi peningkatan pengelolaan keuangan, pembiayaan modal tanpa agunan, penanaman budaya menabung, dan kompetensi kewirausahaan dan pengembangan bisnis.
“Dalam program Mekaar, ibu-ibu prasejahtera mendapat pembiayaan mulai dari Rp2 juta. Ini memang mengutamakan kepada kaum ibu. Nanti mereka dapat bimbingan dan pelatihan dari tim PNM,” kata dia.
(Anthika Asmara)
