spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    Kadisdik Tasikmalaya: Pelaksanaan PTM Menimbulkan Kekhawatiran

    TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya Jawa Barat (Jabar) untuk memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di era kebiasaan baru (new normal), tahun ajaran 2021/2022, nampaknya akan terganjal dengan sikap masyarakat yang masih abai terhadap Protokol Kesehatan (Prokes).

    Ditemukan fakta baru, setelah sepekan PTM diujicobakan di SD dan SMP di Kabupaten Tasikmalaya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mencatat rendahnya tingkat kedisiplinan masyarakat dalam melaksanakan prokes khususnya di tingkat SD.

    BACA JUGA: Cegah Penyebaran Covid-19, Kantor Diskominfo Garut Ditutup 3 Hari

    Di beberapa sekolah, orang tua siswa bersama pedagang makanan kecil, nampak berbaur dengan siswa. Sehingga membuat kekhawatiran terjadinya penyebaran virus berbahaya di tengah pandemi Covid-19.

    “Hasil pantauan kami di lapangan, tingkat kedisiplinan prokes khususnya di tingkat SD masih rendah. Orang tua siswa tetap berbaur dengan para siswa serta pedagang di lingkungan sekolah,” kata Kepala Disdikbud Kabupaten Tasikmalaya, Dadan Wardana, di sela-sela inspeksi mendadak (sidak) dan evaluasi terkait pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun (PAT), di salah satu SD Negeri di Kecamatan Sukaratu, Kamis (10/6/2021).

    Atas kenyataan tersebut lanjut Dadan, pemerintah akan mengevaluasi secara komfrehensif apakah pada bulan Juli nanti, PTM terbatas bisa tetap dlaksanakan secara utuh atau ditunda dengan pertimbangan kesehatan dan keselamatan peserta didik, guru atau tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta warga lingkungan sekitar sekolah.

    “Kepada para orang tua siswa yang sudah tidak sabar dengan Pembelajaran Tatap Muka, diharapkan memiliki pemahaman yang sama serta kekhawatiran yang juga sama. Maka sejatinya orang tua siswa turut mendukung keterlaksanaan PTM yang sehat dengan mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku sesuai prokes, saat mengantar atau menjemput anak-anak di sekolah,” tutur Dadan.

    Ditambahkan, pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka ini, disesuai dengan kesiapan para siswa dan izin orang tua serta dukungan fasilitas prokes di sekolah. “Apabila orang tua tidak mengizinkan untuk PTM, tentunya kami tidak bisa memaksakan,” ucapnya.

    (Farhan)

    Berita Terbaru

    spot_img