BANDUNG,FOKUSJabar.id: Anggota Komisi XI DPR RI Ledia Hanifa menyoroti kebijakan pemerintah Pembelarajan Tata Muka (PTM), pasalnya kebijakan yang dikeluarkan dari pemerintah daerah.
Ledia mengaku, masih khawatir jika PTM dilaksanakan dilakukan pada tahun ajaran baru 2021 yang akan digelar Juli mendatang, karena kata dia, perkembangan jumlah kasus Covid-19 khusunya di Cimahi dan Kota Bandung masih fluktuatif.
“Artinya harus ada sistem yang benar-benar aman untuk para siswa saat melaksanakan PTM nanti, terlebih tanggung jawabnya berada ada di pemerintah daerah,” kata Ledia di Bandung Jumat (21/5/2021).
Lanjut Ledia, dengan kebijakan yang akan dikeluarkan oleh pemerintah daerah, dipastikan ada sistem yang berbeda di setiap daerah tergantung status penyebaran Covid-19.
BACA JUGA: Jelang PTM, Pemkot Bandung Pastikan Vaksinasi TPK Sesuai Target
“Jadi ada yang sudah siap dengan silih bergantian (shif), ada yang siapnya dengan masuk bersama-sama, atau ada yang juga dengan penghalang dari kaca atau akrilik,” kata Ledia.
Selain itu peningkatan angkat kasus Covid-19 pasca lebaran harus menjadi pertimbangan yang sangat penting, terlebih lagi belakangan ini Covid-19 sudah bermutasi ke berbagai jenis.
“Maka harus menjadi tanggung jawab dan fokus semua pihak, karena yang harus dipirkirkan juga adalah mobilitas adalah di lingkungan sekolah bahkan diluar sekolah,” kata dia
Belum lagi masalah yang harus dipikirkan kata Ledia adalah, terkait vaksinasi untuk tenaga pengajar yang saat ini belum mencapai target.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menargetkan semua sekolah sudah membuka pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli 2021. Sejauh ini, sudah banyak pemerintah daerah dan sekolah yang mulai melakukan uji coba PTM di tengah pandemi.
(Anthika Asamra)
