GARUT,FOKUSJabar.id: Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (Diskop UKM) Garut Jawa Barat (Jabar), gelar sosialisasi fasilitasi pemberian sertifikasi halal kepada sejumlah pelaku usaha mikro bertempat di Sabda Alam Hotel, Kecamatan Tarogong Kaler, Selasa (16/3/2021).
Sosialisasi tersebut dihadiri perwakilan Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut dan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Provinsi Jabar.
Kepala Diskop UKM Garut, Suhartono mengatakan, acara tersebut untuk mendukung para pelaku UKM agar bisa mengembangkan usahanya serta menambah jangkauan pemasaran.
BACA JUGA: 99 Desa di Garut Terima Bantuan Rutilahu dari Gubernur Jabar
“Jadi yang pertama adalah para pelaku usaha mikro ynag sudah memiliki izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Setelah itu, memiliki yang sifatnya produk pangan dan nanti untuk memberikan jangkauan pemasaran yang lebih luas agar bisa masuk ke pasar modern, masuk keluar daerah,” kata Kepala Diskop UKM Garut.
Menurut Suhartono, biasanya pembeli selalu menanyakan sertifikat halalnya. Oleh karena itu, pihaknya setiap tahun memprioriotaskan sertifikat halal tersebut.
Kadiskop UKM menyebut, tahun ini menargetkan 100 sertifikat halal dimiliki oleh para pelaku usaha mikro.
“Alhamdulillah, tahun ini meningkat 70 persen dari tahun 2020,” ungkapnya.
Pihaknya berharap, para pelaku usaha mikro yang mengikuti sosialisasi sertifikasi halal bisa proaktif memenuhi segala persyaratan yang diminta LPPOM, agar target yang dimiliki bisa terpenuhi.
“Kami ingin tahun 2021 sertifikat halal sesuai target diterima oleh para pelaku usaha mikro. Pun bagi para pemohon diharapkan proaktif memenuhi persyaratan LPPOM. Dengan begitu, target waktu (1 tahun) bisa terpenuhi,” harap Dia.
Salah satu peserta sosialisasi fasilitasi pemberian sertifikasi halal asal Kecamatan Tarogong Kidul, Andri mengatakan, acara tersebut memudahkan dirinya masuk ke pasar modern.
“Produk Saya membuat Cuanki. Alhamdulillah dengan fasilitasi ini, saya selaku pelaku UKM memiliki sertifikat halal. Ini sangat memudahkan rencana target masuk pasar modern,” tutur Dia.
Andri berharap, untuk ke depannya bukan hanya fasilitasi sertifikasi halal saja, namun ada pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Harapannya, selain sertifikasi halal juga kapasitas peningkatan produk bisa dibantu untuk pelatihannya. Terutama SDM,” singkat Dia.
(Andian/Bambang)
