TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Ratusan Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Ciakar, Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya Jawa Barat (Jabar) jadi langganan krisis air bersih setiap memasuki musim kemarau.
Setiap tahun (musim kemarau), Mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk Mandi, Cuci dan Kakus (MCK).
Tokoh masyarakat Ciakar, Saefulmilah mengatakan, selama musim kemarau warga di sini selalu kesulitan air bersih untuk keperluan sehari-hari.
“Setiap tiba musim kemarau, warga di sini sulit mendapatkan air bersih untuk MCK. Ini selalu dialami setiap tahun,” ungkap Saefulmilah.
BACA JUGA: 455 Pendukung Imam FPI Rizieq Shihab Ditangkap
“Wilayah Ciakar secara geografis berada di lereng pegunungan sedikit miring. Jadi kalau tidak turun hujan selama 2 atau 3 hari, sumur gali milik warga warga kering,” kata Dia menambahkan.
Menurut Dia, butuh solusi dari Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengantisipasi agar krisis air bersih tidak terus terjadi.
Saat warga mengalami krisis air, sebagian di antara mereka meminta bantuan ke pihak-pihak yang bersedia membagikan air bersih.
“Saat kemarau sebagian warga meminta bantuan kepada relawan maupun ke Pemerintah Kota Tasikmalaya,” ungkap Dia.
Sementara Perwakilan Ikatan Pensiunan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (IPPU) Provinsi Jawa Barat, Dadan Sukandar Wiradisastra mengatakan, krisis air bersih yang terus menerus dialami warga Ciakar harus mendapat perhatian serius.
“Banyak wilayah.daerah yang saat kemarau kesulitan air bersih. Hal itu bisa diatasi dan dicarikan solusinya,” kata Dadan.
Pihaknya berkewajiban membantu persoalan yang tengah dihadapi masyarakat. Seperti, air bersih, sanitasi, masalah lingkungan dan kegiatan keciptakaryaan lainnya.
“Kami siap menampung aspirasi sekaligus membantu dan memfasilitasi warga di Ciakar Kota Tasikmalaya agar tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih,” janji Dadan.
Menurutnyam permasalahan krisis air bersih di wilayah Ciakar harus menjadi perhatian serius karena sudah bertahun-tahun belum ada solusi yang tepat bagi masyarakat setempat.
“Masih sangat minim perhatian dari Pemerintah Daerah dalam mengatasi permasalahan yang sudah bertahun-tahun tersebut,” tegasnya.
Dadan menjelaskan, secara umum di Selatan Kota Tasikmalaya (Tamansari, Cibeureum dan Purbaratu) tanahnya kurang resapan air.
(Seda/Bambang)
