CIAMIS,FOKUSJabar.id: Pj Sekretaris Daerah Ciamis, Toto Marwoto mengingatkan para peserta Uji Kompetensi Wartawan (UKW) untuk mematuhi Kode Etik Jurnalistik dan menjunjung tinggi profesionalisme wartawan, Kamis (12/11/2020).
“Meskipun anda semua telah dinyatakan berkompeten, namun harus tetap ingat menerapkan kode etik jurnalistik dan profesional dalam mengolah sebuah karya jurnalistik,” kata Toto.
Hal itu, disampaikan Toto dalam UKW Angkatan I yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan jurnalis tv indonesia (IJTI) Perwakilan Ciamis, Banjar dan Pangandaran yang dilaksanakan di Aula BKPSDM Ciamis selama dua hari dari Rabu (11/12/2020) dan Kamis (12/11/2020).
Toto juga menyampaikan, selamat kepada peserta yang telah selesai mengikuti ujian tersebut.
BACA JUGA: Fadli Zon Klaim akan Diberi Dokumen Perjanjian Rizieq dan Intelijen RI
“Semoga dengan dinyatakan sebagai wartawan yang berkompeten bisa memotivasi untuk menghasilkan karya jurnalistik lebih baik lagi untuk menghasilkan perubahan di kabupaten Ciamis khususnya,” kata dia.
Toto mengatakan, pelaksanaan UKW menjadi hal yang penting untuk meningkatkan kualitas dan kepercayaan masyarakat akan profesi wartawan.
“Dijaman yang serba cepat, peningkatan kompetensi individu wartawan harus ditingkatkan. Dengan dinyatakan sebagai wartawan yang berkompeten akan menjadi nilai tambah kepercayaan masyarakat ataupun instansi nantinya di lapangan,” kata Toto.
Sebanyak 34 wartawan dari berbagai media di Ciamis mengikuti UKW, 29 orang diantaranya dari PWI Perwakilan Ciamis,Banjar dan Pangandaran, dan 5 orang dari IJTI Ciamis Ray. Namun, 1 orang diantaranya terpaksa memundurkan diri dikarenakan kecelakaan lalu lintas.
Kegiatan kali ini, menghasilkan lulusan terbaik, diantaranya terbaik pertama Dadang Hermansyah dari media detik.com, terbaik kedua Ageng dari media FOKUSJabar.id dan terbaik ketiga dari media Trans7.
Para penguji pada UKW Angkatan I Ciamis ini terdiri dari para wartawan senior diantaranya, Wawan Djuwarna – Widodo Asmowiyoto. Ati Suprihatin, Refa Riana, Suherlan dan Nurcholis.
(Agung)
