spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    Calon Penerima BPUM di BRI Banjar Abaikan Protokol Kesehatan

    BANJAR,FOKUSJabar.id: Sepekan terakhir ini, Kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Kota Banjar, Jabar dipadati ratusan warga Kabupaten Ciamis, Pangandaran termasuk dari Kota Banjar. 
    Mereka datang untuk memverifikasi Bantuan Pemerintah untuk Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp2,4 juta yang diluncurkan oleh pemerintah melalui berbagai bank. Salah satunya BRI..
    Terpantau FOKUSJabar, mereka tidak mengindahkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Padahal Pemerintah Kota (Pemkot) Banjar menganjurkan kepada setiap tempat pelayanan untuk bisa melakukan penertiban dalam melayani masyarakat dengan melakukan pola 3M (Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak) untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona. 
    Salah satu warga Banjar yang terdaftar sebagai penerima BPUM, Yeti mengatakan, dia rela antre berdesak-desakan demi memverifikasi dan sudah bisa mencairkan BPUM di BRI . 
    “Kalau saya ga ikutan ngantre, tentu gak bakalan tahu dapat bantuan atau tidak. Karena syaratnya harus diverifikasi dulu ke BRI,” kata dia.
    bri fokusjabar.id
    Pintu Gerbang ditutup karena berdesak desakan (Foto Budiana)
    Disinggung mengenai terpapar Covid-19, Dia hanya pasrah kepada takdir sang pencipta, karena waspada terhadap virus Corona dan ikhtiar mendapatkan modal untuk usahanya yang hampir gulung tikar. Keduanya sama-sama sangat penting.
    “Bismillah saja mas, semoga tidak terpapar Covid-19 meskipun saya berdesakan seperti ini. Bantuan modal juga sangat penting bagi saya,” katanya. 
    Salah satu karyawan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Banjar, Iman mengatakan, pihaknya telah didatangi tim Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 dan telah diberikan izin untuk tetap membuka pelayanan (dibatasi).
    “Satgas juga ada ke sini dan memberikan anjuran untuk membatasi. Awalnya harus 100 penerima per hari, namun karena pendaftar banyak dan akhir bulan harus segera beres kami meminta 200 orang per hari. Sudah diizinkan,” kata karyawan BRI. 
    “Jadi, penerima kami batasi. Cuma tetap kondisinya seperti itu, mau gimana lagi, susah,” sambung Iman menambahkan.
    BRI sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Namun karena penerima yang datang banyak jadi terlihat berkerumun.
    “Kalau untuk penerapan protokol kesehatan kami sudah lakukan,” ujarnya.
    (Budiana/Bambang)

    Berita Terbaru

    spot_img