spot_img
Jumat 19 April 2024
spot_img
More

    Pemda Pangandaran Gulirkan Hotana, Ini Tujuannya

    PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jabar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memiliki program Hotel dan Restoran Tanggap Bencana (Hotana).

    Program tersebut digulirkan dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) perhotelan dan restoran yang tanggap bencana.

    Pjs Bupati Pangandaran, Dani Ramdan mengatakan, pelaksanaan  kegiatan sosialisasi program hotel dan restaurantanggap bencana (Hotana) dan diskusi persiapan pembentukan Forum Relawan Pengurangan Risiko Bencana dilaksanakan di Tempat Evakuasi Sementara (TES) atau Shelter Tsunami.

    Baca Juga: Kesembuhan Pasien Covid-19 di Kota Banjar Meningkat

    “Sosialisasi program Hotana diikuti oleh seluruh karyawan hotel dan restauran yang ada di Pangandaran secara bergiliran. Jumlahnya 30 peserta pe rhari dalam sebulan ke depan,” kata Dani, Rabu (14/10/2020).

    Selain Hotana, pihaknya juga menggelar pelatihan Desa Tangguh Bencana (Destana) dan program Keluarga Tangguh Bencana (Katana).

    “Saya harap dalam satu tahun ke depan setiap hari di gedung TES tsunami Pangandaran ramai didatangi pengunjung sebagai Resilience Center/Pusat Ketangguhan Bencana Masyarakat Pangandaran,” harapnya.

    Kata Dani, Pangandaran sebagai tujuan wisata berkelas dunia perlu dukungan dari berbagai sektor. Karenanya, pemerintah akan terus berusaha menunjang pengembangan di sektor pariwisata.

    “Pangandaran punya cita – cita yaitu ingin menjadi destinasi wisata kelas dunia. Jadi, apa yang kita lakukan, pantainya diperbaiki, hotelnya bagus – bagus. Bandara kita siapkan supaya ada penerbangan langsung, jalan tol akan dibangun, jalur kereta Api akan dihidupkan kembali. Itu langkah – langkah kita menuju Pangandaran menjadi destinasi kelas dunia,” katanya.

    Namun, keamanan dan kenyamanan juga harus berkelas dunia. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengeluarkan program Hotana.

    “Satu hal yang jangan kita lupakan bahwa destinasi wisata kelas dunia itu harus mempunyai sistem dan manajemen pencegahan dan penanggulangan bencana kelas dunia juga. Karena dimana pun di dunia ini semua tempat wisata alam pasti dibaliknya itu ada potensi bencana. Untuk itu, kepentingan wisata dengan kepentingan mitigasi bencana itu harus bersama-sama,” ungkapnya

    Wisatawan sekarang ini sudah semakin kritis. Mereka mencari tempat wisata yang selain indah juga nyaman.

    “Semakin ke sini wisatawan kita semakin kritis terpelajar. Anak milineal, bisa memilih kemana harus berwisata yang nyaman. Makanya kita sebagai para pelaku wisata, sebagai ujung tombak kita ingin membangun paradigma baru wisata bukan hanya indah, nyaman tempatnya bagus tetapi safety,” tegas Dani

    Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pangandaran, Suheryana mengatakan, dengan dilaksanaannya sosialisasi Hotana diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat. Terutama wisatawan yang akan berkunjung.

    “Dengan kesiapsiagaan ini, artinya orang akan percaya dan datang ke pangandaran dengan perasaan nyaman, tenang sehingga wisatawan merasa betah,” katanya. 

    Selain itu, agar seluruh pelaku wisata juga mengetahui bahwa di Pangandaran ada tempat evakuasi sementara.

    “Selama ini,  Tempat Evakuasi Sementara (TES) terabaikan hingga terlihat kumuh karena kotor. Tapi sekarang tempat ini sudah bersih dan nyaman ketika digunakan,” pungkasnya.

    (Agus/Bambang)

    Berita Terbaru

    spot_img