Selasa 10 Desember 2024

Nuryadi: Forki dan PBSI Ikuti Arahan Pengprov

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Ketua KONI Kota Bandung Nuryadi mengimbau pengurus cabang (pengcab) cabang olahraga di Kota Bandung untuk harmonis dan mengikuti arahan dari pengurus provinsi (pengprov) masing-masing. Hal ini seiring dengan polemik kepengurusan, diantaranya di dua cabang olahraga.

Kedua cabang olahraga yang masih berpolemik dari sisi kepengurusan yakni karate (Forki) dan bulutangkis (PBSI). Kedua kepengurusan cabang olahraga tersebut sudah habis masa jabatan dan diminta untuk secepatnya melakukan musyawarah cabang (muscab) oleh pengprov masing-masing.

“Khusus untuk dua cabang olahraga itu, kita sudah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pengprov cabor bersangkutan. Alhamdulilah sudah ada titik temu dan akan segera dilaksanakan (muscab) meski kepastian waktunya masih tentatif,” ujar Nuryadi saat ditemui di sekretariat KONI Kota Bandung, Jalan Jakarta Kota Bandung, Kamis (23/7/2020).

BACA JUGA: KONI Kota Bandung Berharap Asuransi Insan Olahraga Berlanjut

Nuryadi mengatakan, untuk karate, kepengurusan provinsi sudah berkoordinasi dengan pengcab Forki Kota Bandung. Bahkan pihak pengcab Forki Kota Bandung pun mengaku sedang melakukan persiapan untuk pelaksanaan muscab, diantaranya pembentukan organizing committee (OC, panitia pelaksana) maupun steering committee (SC, panitia pengarah).

“Pada prinsipnya, KONI Kota Bandung mendorong untuk segera dilakukan sesuai intruksi pengprov. Memang dalam surat imbauan dari pengprov menyebut tanggal 20 Juli, namun tanggal tersebut hanya batasan saja. Jadi bisa digelar di bulan Juli atau Agustus,” ujar dia.

Sedangkan untuk bulutangkis, Nuryadi menceritakan jika dari sisi kepengurusan sudah mengalami tiga kali pergantian caretaker. Saat ini, kepengurusan sudah memasuki caretaker keempat yang langsung dipegang Sekretaris Umum Pengprov PBSI Jabar.

“Kota bandung itu salah satu kota basis pembinaan bulutangkis, tidak hanya bagi jabar tapi juga kelas dunia. Itulah kenapa pengprov mendorong untuk segera dilaksanakan muscab karena pengcab membawahi klub sebagai sumber atlet dan kita pun sepakat. Dengan caretaker dipegang langsung pengprov, kita yakin polemik di PBSI ini akan segera berakhir,” kata Nuryadi.

Jika pelaksanaan muscab telah selesai, KONI Kota Bandung akan memberikan rekomendasi bagi siapapun yang sudah disetujui dalam forum. Pihaknya akan menghormati mekanisme organisasi yang dilakukan. Untuk itu, pihak pengcab cabang olahraga harus juga menghormati keberadaan klub serta pengprov sebagai ‘bapak’ di kecabangan yang akan mengeluarkan surat keputusan kepengurusan.

BACA JUGA: Soal Muscab 20 Juli, FORKI Kota Bandung: Apa Urgensinya?

“Intinya harus ada harmonisasi antara klub, pengcab dan pengprov. Pengcab atau badan fungsional yang ada di Kota Bandung harus bekerjasama baik dengan pengprov, karena kalau keukeuh dengan keinginan sendiri tapi tidak mendapat rekomendasi pengprov kan repot juga. Duduk bersama dan harmonis antara pengprov dan pengcab sehingga mampu melahirkan atlet potensial, semuanya harus kondusif baik dari pembinaan maupun organisasi,” ujar dia.

Terlepas dari polemik yang terjadi di dua cabang olahraga tersebut, Nuryadi tetap mengapresiasi proses pembinaan di karate dan bulutangkis. Bahkan dari sisi prestasi, kedua cabang olahraga ini merupakan juara umum di ajang Porda Jabar 2018.

“Jadi sangat disayangkan kalau polemik ini terus berlarut, tapi Insya Alloh saya punya keyakinan jika akan cepat selesai. Kedua pengcab ini sudah merancang persiapan untuk Porda Jabar 2022, tapi intinya pembinaan dan organisasi ini saling terkait sehingga harus sehat dua-duanya. Jadi imbauan saya, segera gelar muscab dan ikuti arahan pengprov,” ujar dia.

(Ageng)

Berita Terbaru

spot_img