spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    Ribuan KPM di Kota Tasikmalaya Setop Terima PKH

    TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Selama dua tahun hingga Juni 2020, sebanyak 4.145 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kota Tasikmalaya tidak lagi menerima bantuan keuangan dari program keluarga harapan (PKH).

    Ribuan KPM tersebut memutuskan keluar karena sudah merasa mampu mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya. Mereka pun memutuskan mundur dari program PKH.

    Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tasikmalaya Agus Jamaludin mengatakan, program bantuan PKH dari pemerintah ditujukan untuk membantu masyarakat, khususnya para keluarga pra sejahtera agar mampu bertahan hidup.

    “Bantuan PKH ini bermanfaat sekali, banyak dari keluarga pra sejahtera yang menerima bantuan dan mampu keluar dari keterpurukan ekonomi, Kehidupannya lebih layak lagi dan berdaya beli tinggi,” ujar Agus Jamaludin di kantornya, Jalan Ir. H. Juanda, Komplek Perkantoran Kota Tasikmalaya, Senin (20/7/2020).

    Berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, penerima PKH di Kota Tasikmalaya mencapai 53.457 KPM. Mereka menerima bantuan PKH setiap bulan sejak tahun 2017 lalu.

    “Alhamdulillah, dalam dua tahun terakhir, jumlah KPM yang mengundurkan diri dari bantuan PKH baik secara mandiri sejahtera maupun alami mencapai 4.145 KPM,” ujar dia.

    Keluarnya ribuan KPM ini, lanjut Agus, karena mereka sudah berhasil mengubah taraf ekonomi keluarganya ke arah lebih baik dan lebih sejahtera. Hal ini membuktikan keberhasilan program PKH mengubah perekonomian keluarga Indonesia.

    “Ini merupakan keberhasilan dari tujuan pemerintah mengurangi angka kemiskinan, menekan inflasi, meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus mengajak masyarakat keluar dari kemiskinan,” kata Agus menambahkan.

    BACA JUGA: Wakil Wali Kota Tasikmalaya Tolak Denda Tak Bermasker

    Meski ribuan KPM ini sudah memutuskan tidak menerima bantuan PKH dari pemerintah, pihaknya akan terus memantau dan mendampingi mereka. Termasuk memberikan pembekalan dan pelatihan bagi PKM yang memiliki usaha mandiri agar terus bangkit dan tidak lagi menjadi keluarga pra sejahtera.

    “Tahun depan, kita targetkan 10 persen KPM yang saat ini masih menerima bantuan PKH bisa menjadi keluarga mandiri sejahtera,” ujar dia.

    (Seda/Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img