spot_img
Minggu 5 Mei 2024
spot_img
More

    Kota Bandung KLB Covid-19, Wali Kota Pimpin Langsung Tim Gugus Tugas

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) dalam wabah virus corona atau covid-19. Tim penanganan covid-19 pun berubah nama menjadi tim gugus tugas penanganan covid-19 yang melibatkan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) seperti Dandim dan Kapolrestabes Bandung.

    “Kota Bandung sudah ditetapkan sebagai wilayah KLB, melihat perkembangan yang sangat memprihatinkan dan trend penyebarannya sangat meningkat. Kami pun sepakat dari hasil rapat dengan Forkopimda, kemarin, dan memutuskan akan membentuk gugus tugas sebagaimana diperintahkan pusat,” jelas Wali Kota Bandung Oded M Danial usai meresmikan ‘Posko Peduli Dampak Covid-19’ di Pendopo, Jalan Dalem Kaum Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (30/03/2020).

    Berdasarkan data covid19.bandung.go.id hingga Minggu (29/3/2020) pukul 17.00 WIB, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 422 orang dengan 169 orang sudah dipantau dan 253 orang masih dalam pemantauan. Sedangkan orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 77 orang dimana 22 orang sudah dipantau dan 48 masih proses pengawasan.

    Baca juga: Kumpul di Ruang Publik, Hati-hati Kena Sanksi

    Selain itu, kasus positif covid-19 di Kota Bandung mencapai 20 orang dengan angka 9 orang dirawat, 3 orang sembuh dan 8 orang meninggal dunia.

    Oded mengatakan, tim penanganan covid-19 yang berubah nama menjadi gugus tugas dengan komposisi dirinya sebagai ketua, Dandim 0618/BS dan Kapolrestabes Bandung sebagai wakil ketua. Sedangkan ketua harian dijabat oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung.

    “Kerjanya, bagaimana dalam menyikapi penanganan covid-19. Siapa berbuat apa dan bisa terkoordinasi dengan baik. Skalanya, forkopimda dengan perubahan status tim maka anggaran untuk penanganan covid-19 meningkat,” ucapnya.

    Lebih lanjut Oded mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan Rp75 milyar untuk penanganan covid-19 dan sekitar Rp7 milyar sudah dibelanjakan untuk peralatan kesehatan dan lainnya. Sedangkan Rp23 milyar sudah tersedia dan siap digunakan langsung. Sedangkan sisanya akan dianggarkan dari pergeseran alokasi anggaran lain.

    “Insya Allah anggaran aman, persoalan sekarang bukan anggaran tapi barangnya. Mudah-mudahan dengan anggaran ada berupaya mencari informasi dimana barang (yang diperlukan),” tegasnya.

    (Yusuf Mugni/ars)

    Berita Terbaru

    spot_img