BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pakar ekonomi menilai langkah pemerintah meminimalisasi dampak virus corona (Covid-19) untuk sisi tersebut dinilai sudah tepat, bahkan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) mengapresiasi langkah yang telah di lakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
Ketua ISEI Bandung Koordinator Jawa Barat Aldrin Herawy mengatakan, kondisi perekonomian Indonesia sedang dan akan mengalami perlambatan pertumbuhan yang sangat signifikan.
Aldrin juga memprediksi, pertumbuhan ekonomi tahun ini di bawah 55 atau lebih rendah dibanding dengan tahun lalu.
Baca juga: Dampak Covid-19, HMI Ciamis Minta Pemerintah Perhatikan Nasib UMK
“Terjadi pelemahan ekonomi karena corona. Negara memerintahkan warganya untuk tetap di rumah sehingga dunia usaha merugi. Investor juga banyak yang menarik modalnya,” ujarnya di Bandung, Selasa (24/3/2020).
Aldrin mengatakan, sejumlah sektor usaha dari mulai industri hingga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengalami imbas karena modal yang terbatas. Pelaku usaha ini juga sangat renatan karena punya putaran waktu bisnis yang lebih singkat hitungan harian, mingguan atau bulanan.
“Dampak corona dirasakan paling berat oleh sektor padat karya dan UMKM. Ada potensi PHK besar-besaran di industri, UMKM juga banyak yang terancam gulung tikar,” katanya.
Dengan demikian, ESAI mendukung seluruh kebijakan pemerintah yang krusial bagi perbaikan perekonomian Indonesia, khususnya di Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak.
Menurut Aldrin, pemerintah juga tengah menyiapkan program baru bernama Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Program ini disiapkan sebagai tindak lanjut dari RUU Cipta Kerja.
Melalui program ini, kata Aldrin, pegawai yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan mendapatkan manfaat dari pemerintah. Manfaat yang diberikan dari program ini terbagi menjadi tiga macam.
Pertama, ujarnya, manfaat dapat berupa pemberian uang. Kedua, manfaat juga diberikan dalam pemberian pelatihan vokasi. Terakhir, manfaat dapat diberikan dalam bentuk pemberian akses pekerjaan baru.
“RUU Cipta Kerja bisa jadi jawaban dalam me-recovery ekonomi pasca-wabah corona,” tuturnya. (As)