spot_img
Sabtu 14 September 2024
spot_img
More

    Praktisi Pendididikan Ciamis Sambut Baik Kebijakan Biaya SMA/SMK Gratis

    CIAMIS, FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat gratiskan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) bagi SMA/SMK negeri mulai tahun ajaran baru 2020. Rencana pembebasan biaya SPP bagi siswa SMA/SMK di setiap kabupaten/kota di Jabar disambut positif sejumlah praktisi pendidikan di Kabupaten Ciamis.

    Kepala Sekolah SMAN 1 Ciamis, Wawan menuturkan, pihaknya telah menerima sosialisasi terkait penghapusan biaya SPP dan akan segera dibahas bersama komite sekolah. 

    “Kita sudah mendengar kabar (pembebasan SPP). Untuk teknisnya, belum ada informasi lebih lanjut,” kata Wawan, Jumat (6/3/2020).

    Dia menuturkan, beban SPP akan ditanggung Pemprov Jabar dengan nominal yang diberikan per siswa sekitar Rp150 ribu sampai Rp180 ribu per bulan. Besaran nominal tersebut tergantung pada jumlah siswa dalam satu rombongan belajar (rombel) atau kelas.

    “Kita sambut baik setiap kebijakan pemerintah. Terkait nominal yang diberikan, tentu tidak akan berpengaruh terhadap sistem kerja pendidikan sekolah,” terangnya.

    Untuk biaya pengembangan infrastruktur dan fasilitas penunjang pendidikan di sekolah, lanjut Wawan, tidak harus selalu dibebankan kepada orangtua siswa. Dalam hal ini, peran komite sekolah harus bisa dioptimalkan.

    “Untuk pengembangan dan pembangunan fasilitas, Komite Sekolah harus mampu menjaring pihak-pihak dermawan yang perduli terhadap dunia pendidikan. Misal dari alumni yang dibarengi kualitas sistem pola didik terbaik yang disuguhkan sekolah,” tegasnya.

    Hal senada diungkapkan Praktisi Pendidikan Kabupaten Ciamis, Dian Ardiansyah. Dian menyebut jika melanjutkan pendidikan anak hingga jenjang menengah atas (SMA/SMK) untuk masyarakat di daerah terpencil dengan kondisi ekonomi menengah kebawah dirasa masih berat.

    “Dengan adanya kebijakan pembebasan SPP, ini akan meringangkan masyarakat dalam segi pembiayaan dan berdampak baik terhadap animo masyarakat menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi,” ujar Dian.

    Dian menambahkan, daerah terpencil seperti di wilayahnya Desa Darmaraja, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, masyarakat harus kerja keras agar bisa menyekolahkan anaknya ke jenjang SMK-SMK. Meski 80 persen warga di wilayahnya sudah menyekolahkan anaknya ke jenjang SMA/SMK/sederajat, namun warga yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani ini tidak mampu melanjutkan ke perguruan tinggi. 

    “Sudah tentu setiap orangtua ingin kualitas dan kapasitas kehidupan anaknya lebih sejahtera melalui pendidikan yang tinggi. Dengan SPP gratis, orangtua siswa di daerah akan memiliki opsi tenggang waktu lebih untuk mempersiapkan biaya sekolah anaknya ke perguruan tinggi,” ucap Dosen STIE Latifah Mubarokiyah Suryalaya ini.

    Dian berharap, kualitas pendidikan akan terus dikembangkan menyentuh ke daerah-daerah terpencil. Pasalnya, potensi generasi muda di pedesaan pun bisa diperhitungkan dengan kemauan belajar yang sangat tinggi mengingat keinginan dan motivasi mereka untuk merubah taraf kehidupan lebih baik. 

    “Kami anak desa untuk pergi sekolah harus menempuh jarak 1 kilometer lebih tanpa malas, bahkan untuk berkuliah harus menempuh puluhan kilometer setiap hari tanpa lelah. Di daerah kami masih jarang kendaraan umum, karena itu kami punya motivasi untuk memperbaiki ekonomi keluarga,” ujar Dian yang juga menjadi pengajar di SMK Ma’arif Nurul Huda Utsmaniyyah Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis. 

    (Fansyah/ars)

    Berita Terbaru

    spot_img