BANDUNG, FOKUSJabar.id: Bidang Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat menggelar Sosialisasi pedoman penyusunan kisi-kisi ujian sekolah Pendidikan Agama Islam (PAI) tahun pelajaran 2019/2020 di Hotel Jayakarta, Kota Bandung, Jumat-Sabtu (7-8/2/2020).
Plt Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat, Handiman Romdony mengatakan, pendidikan agama Islam sangat penting untuk dikembangkan pada sekolah-sekolah umum sebagai upaya untuk mencegah pergaulan negatif.
“Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang ada pada saat ini memberikan dampak positif dan pengaruh negatif terutama bagi kalangan muda,” ujar Romdony, Jumat (7/2/2020).
Untuk mengatasi hal tersebut, lanjutnya, tugas guru pendidikan agama Islam yang harus membimbing dan membina kalangan muda untuk tetap pada aturanya.
“Bahkan generasi muda harus berprestasi dalam bidang agama dan keagamaan Islam,” tambahnya.
Untuk itu, Romdony menegaskan jika dalam pembuatan kisi-kisi soal PAI harus mencantumkan mengenai moderasi beragama dan rasa cinta tanah air.
“Tidak hanya pengetahuan agama saja, tetapi guru agama Islam harus mampu memupuk rasa nasionalisme pada siswa-siswinya melalui materi pengajaran,” tuturnya.
Ia mengimbau kepada peserta untuk cermat dalam membuat soal ujian sekolah dan mengingatkan jangan sampai soal ujian menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
“Buatlah soal ujian sekolah sesuai dengan aturan juklak dan juknisnya, yang terpenting soal yang dibuat dapat dipahami siswa siswi,” ujarnya.
Kegiatan dihadiri 146 peserta yang berasal dari Kasi Pakis, Pais, dan Pendis, serta para Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMA, SMK, SMP, SD dan Ketua MGMP Provinsi Jawa Barat. Tidak hanya penyampaian materi, kegiatan ini juga ada pembahasan berupa dialog.
(Asep/ars)
