spot_img
Rabu 22 Mei 2024
spot_img
More

    Realisasi Zakat di Jabar Masih di bawah 1 Persen

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Penghimpunan zakat melalui lembaga resmi di Jawa Barat masih sangat minim jika dibandingkan dengan potensi yang ada. Sejak awal tahun hingga November 2019, realisasinya baru Rp750 milyar.

    Kepala Baznas Jabar Arif Ramdhani mengatakan, capaian di wilayahnya masih di bawah 1 persen dari potensi yang ada. Padahal, dengan jumlah penduduk yang besar, menurut dia potensinya bisa mencapai Rp26,8 trilyun.

    “Masih 0, sekian persen,” kata Arif dalam Baznas Awards 2019 di Bandung, Senin (2/12/2019).

    BACA JUGA: 200 Pedagang Pasar Leuwipanjang Ikut Rapid Test

    Dia mengimbau warga yang mampu agar menyalurkan kepada lembaga resmi agar pembagiannya tepat sasaran dan merata.

    Arif meyakini bahwa zakat mampu menjadi penggerak perekonomian masyarakat, khususnya yang kurang mampu agar berdaya dan mandiri.

    Selain untuk menggerakkan sektor ekonomi, zakat yang dikelola Baznas pun akan disalurkan untuk kegiatan pendidikan.

    Sebagai contoh, pihaknya akan menyalurkan 10 ribu Alquran ke pelosok Jawa Barat. Apabila dibaca oleh santri atau anak-anak kita (program) Maghrib Mengaji, maka amalnya akan mengalir sampai meninggal dunia.

    Cara ini dipilih karena masih banyak masjid di pelosok Jabar yang tidak memiliki Al-quran yang layak.

    “Banyak masjid-masjid, surau-surau di pelosok yang Quran-nya sudah lusuh,” kata dia.

    Kepala Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial Provinsi Jawa Barat Ida Wahida Hidayati mengatakan, memiliki peran yang strategis baik dari sisi keagamaan, pendidikan, hingga ekonomi. Namun, meski hal ini telah dinyatakan langsung dalam Alquran, dia mengakui belum terhimpun optimal.

    “Maka perlu kita buat jejaring penghimpunan zakat sampai ke tingkat terbawah di masyarakat,” kata Ida.

    Selain itu, menurut dia perlu inovasi lain agar penghimpunannya maksimal untuk memudahkan muzakki (pemeberi zakat) dalam berzakat,” kata dia.

    Saat ini, kata dia, Pemprov Jabar tengah mengembangkan penghimpunan zakat secara digital.

    Selain untuk memanfaatkan teknologi, ini dipilih agar penghimpunan zakat mampu menyentuh semua kalangan terutama milenial.

    “Semoga setiap tahunnya bisa terus meningkat,” kata dia.

    Bupati Bandung Dadang Naser menilai zakat sebagai sumber kekuatan ekonomi umat yang harus dikelola dengan baik.

    “Indonesia mayoritas Islam. Ini sebagai kekuatan kesejahteraan umat,” kata Dadang.

    Jika dikelola dengan baik, dia meyakini umat akan sejahtera karena akan menghapus kemiskinan.

    “Maka umat Islam akan berjaya. Tak ada lagi kemelaratan, kebodohan. Bisa menjamin jenjang sekolah warga yang lebih tinggi,” kata dia.

    Dadang berharap Pemprov Jabar mampu mengelola CSR dengan baik demi kesejahteraan masyarakat. Terlebih, kata dia, selama ini dana sosial tersebut hanya dibagikan begitu saja.

    “Dana CSR bjb saja berpuluh-puluh milyar. Jangan hanya nampung, dibagikan, nampung, dibagikan. Itu akan habis,” kata Dadang.

    Dia berharap penggunaan dana tersebut dialokasikan untuk membangun pusat perekonomian rakyat. Mestinya Gubernur Jawa Barat memanfaatkan CSR bank bjb untuk membuat pasar induk modern milik Baznas.

    “Jika rencana tersebut dilakukan, kita sudah menyiapkan lahan. Ini untuk ekonomi umat,” kata dia.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img