TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya, Dadang Abdulah mengungkapkan, berdasarkan data hingga November 2019, jumlah kasus penderita HIV/AIDS positif mencapai 647 orang.
Menurut dia, penderita penyakit HIV/AIDS setiap tahun mengalami peningkatan sehingga perlu perhatian serius dari semua pihak.
” Kita terus berupaya melakukan berbagai hal dalam menanggulangi kasus ini. Mulai dengan penjaringan di tingkat Puskesmas (pemeriksaan ibu hamil, pemeriksaan infeksi menular seksual dan pemeriksaan yang positif TB),” kata Dadang.
Dari 647 kasus HIV/AIDS sambung Dadang, kebanyakan disebabkan karena hubungan sesama jenis.
” Kasus penderita HIV/AIDS di Kota Tasikmalaya didominasi oleh seks menyimpang. Yakni, laki-laki seks laki-laki (LSL) atau gay. Kemudian ibu hamil dan penasum atau jarum suntik,” ucap Dadang.
Kasus HIV/AIDS yang sudah menelan ribuan nyawa tersebut sebenarnya dapat dihindari dan dicegah melalui edukasi dan berbagai pemahaman.
” Kita selalu melakukan edukasi dan pembinaan kepada orangtua dan para remaja, penyuluhan terkait penyebab HIV/AIDS, apa itu HIV/AIDS, dampak terkena penyakit HIV/AIDS agar para remaja mampu membatasi dirinya untuk tidak coba-coba melakukan hal-hal yang beresiko terhadap penularan HIV/AIDS,” tuturnya.
Dia menjelaskan, untuk mencegah penyakit menular ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah. Tapi yang terpenting, adanya kepedulian dan perhatian penuh dari para orangtua.
” Kita meminta peran dari para orangtua agar bisa mengawasi dan menjaga anak-anaknya agar tidak melakukan hal-hal yang menyimpang. Seperti, pergaulan bebas, narkoba, seks bebas dan lainnya,” papar Dadang.
Dadang menambahkan, untuk mencegah penularan penyakit penderita HIV/AIDS atau Odha, pihaknya selalu mengedukasi mereka agar teratur dan rutin berobat dan tidak melakukan hal-hal yang bisa menularkan penyakitnya kepada orang lain.
(Seda/Bam’s)
