spot_img
Jumat 19 April 2024
spot_img
More

    Resmikan OPOP, Wagub Jabar Ponpes Mandiri Secara Ekonomi

    TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum resmi membuka pelatihan dan magang program One Pesantren One Product (OPOP) gelombang II.

    OPOP gelombang II ini digelar diikuti 148 peserta dari 75 pondok pesantren (Ponpes). Acara digelar di Ponpes Al Idrisiyyah, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (4/10/2019).

    “OPOP ini diluncurkan guna mewujudkan Pesantren juara, yakni pesantren harus mampu mandiri secara ekonomi,” kata Uu.

    Menurut dia, Ponpes harus mempunyai kekuatan atau modal, artinya santri dan pengurus pesantren harus mengubah pola pikir disamping belajar fiqih, akidah dan lainnya, juga menguasai muamalah.

    Lebih lanjut Uu berharap pesantren yang ada di Jabar bisa menggelar kegiatan pendidikan sampai puluhan tahun. Hal itu dapat diwujudkan jika pesantren di Jabar bisa memenuhi kebutuhan logistik dan lainnya secara mandiri dengan mengembangkan kewirausahaan.

    “Kenapa pesantren di Jawa Timur bisa bertahan hingga ratusan tahun, karena mereka punya restoran, supermarket, penginapan dan jenis usaha lainnya,” kata dia.

    Minimal, kata Uu, dalam lima tahun kepemimpinannya bersama Emil, 5 ribu pesantren sudah melaksanakan OPOP (memiliki produk khas yang dapat dijual kepada masyarakat luas).

    Tahun ini atau tahap pertama, sebanyak 1074 pesantren telah mendaftar secara online dan lolos tahap seleksi.

    Mereka mewakili kecamatan di 27 kabupaten/ kota, yang terbagi dalam dua kategori, yakni start up dan skill up.

    Selanjutnya, mereka mengikuti pelatihan dan magang di Ponpes yang sudah ditunjuk Pemprov Jabar. Pelaksanaan pelatihan dan magang dibagi dalam tiga gelombang yang berlangsung pada 24 September 2019 sampai 22 Oktober 2019.

    Untuk kategori start up, peserta akan mendapatkan materi soal mindset kewirausahaan, pemetaan potensi diri, bisnis plan dan marketing, pemetaan/ strategi pasar, business plan operation, tips dan sharing bisnis di lingkungan pesantren, serta praktik marketing online.

    Sedangkan, materi yang disampaikan kepada peserta untuk kategori skill up meliputi pengembangan bisnis, manajemen strategis, analisa SWOT, strategi bisnis, program pemasaran, operasional perusahaan, program keuangan, legal, dan sharing bisnis.

    “Narasumbernya pun tidak main-main, kita hadirkan para praktisi, konsultan, akademisi dan instruktur pesantren,” kata dia.

    Peserta dibekali pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola usaha pesantren terutama bidang manajemen dan skill usaha.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img