spot_img
Senin 6 Mei 2024
spot_img
More

    Kehadiran Prabowo di Kongres PDIP Pendewasaan Tokoh Politik

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dikabar datang menghadiri kongres PDIP di Bali, hal tersebut dianggap sinyal gotong royong untuk membangun bangsa bersama meskipun sebelumnya kedua kubu ini berseteru dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

    Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono mengatakan, momentum tersebut adalah pendewasaan politik dari tokoh-tokoh yang sempat bersaing dalam pilpres lalu.

    “Persahabatan keduanya sebagai wujud implementasi gotong royong dalam membangun kepentingan bersama. Dengan keduanya bersama, upaya apapun yang akan menganggu terciptanya kedamaian di republik ini tidak akan pernah berhasil,” kata Ono saat dihubungi Kamis (8/8/2019).

    Kendati demikian Ono menceritakan, sebelumnya setelah Prabowo bertemu Jokowi di Stasiun MRT Lebakbulus. ‎Dilanjutkan dengan pertemuan Prabowo dengan Megawati di kediamannya. Siang ini, Prabowo hadir di kongres dan disambut meriah kader banteng.

    “Persahabatan keduanya sebagai wujud implementasi gotong royong dalam membangun kepentingan bersama. Dengan keduanya bersama, upaya apapun yang akan menganggu terciptanya kedamaian di republik ini tidak akan pernah berhasil,” ujar Ono. BACA JUGA: Viral Logo Baru Kemenparekraf, Dari Pujian hingga Disebut Mirip Logo Kampanye Prabowo

    Dengan demikian kata anggota Komisi IV DPR RI tersebut, kader PDI Perjuangan menyambut hangat kedatangan Prabowo di Kongres sebagai sahabat.

    “Kehadiran Prabowo di kongres tentu saja mengusung semangat persahabatan para tokoh bangsa.‎ Bahwa dinamika politik itu hanya sementara, tapi persahabatan selamanya,” ujar Ono.

    Seperti diketahui, Megawati dan Prabowo sempat maju sebagai pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2009. ‎

    “‎Persahabatan keduanya tidak bisa dipisahkan oleh pihak manapun. Kalaupun toh pada Pilpres 2019 tidak beriringan, itu karena dinamika politik. Setelah pilpres, kita lihat sendiri keduanya tetap bersahabat,” ujar Ono.

    Ono terpilih sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, melanjutkan kepemimpinan TB Hassanudin yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Jabar. Ono merupakan anggota DPR RI di Komisi IV dengan daerah pemilihan Kabupaten Indramayu dan Cirebon.

    “PDI Perjuangan mendukung sepenuhnya Presiden Joko Widodo bersama KH Ma’ruf untuk menjalankan pemerintahan selama lima tahun ke depan,” ucap Ono.

    Melalui kongres, kata Ono, akan mempertegas garis kerja politik ‎dan ideologi yang berpijak pada Trisakti Bung Karno. Yakni berdikari di bidang ekonomi, berdaulat di bidang politik dan berkepribadian dalam budaya.

    “Karena sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat, Trisakti Bung Karno itu acuan untuk melaksanakan kerja politik, kerja ideologi di baik di eksekutif maupun di parlemen,” tutur Ono. ‎

    Bukan hanya itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga angkat bicara terkait kedatangan Prabowo pada kongres PDIP di Bali kata dia, pemandangan tersebut menjadikan mendinginkan suasana pasca pilpres yang dulu sempat menegang.

    “Saya senang banyak (tokoh) yang hadir salah satunya Pak Prabowo,” kata Emil panggilan Ridwan Kamil di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung.

    Menurut Emil, keharmonisan tokoh-tokoh bangsa yang berkontestasi di Pilpres 2019 pada Kongres PDIP memberikan angin segar bagi Indonesia. Hal ini juga menunjukan rekonsiliasi pasca Pilpres 2019 terwujud.

    “Mengindikasikan rekonsiliasi dan kebersamaan terus diperlihatkan oleh tokoh bangsa sehingga memberikan rasa sejuk, rasa optimis di akar rumput. Inilah wajah Indonesia fokus pembangunan,” ucap dia.

    Emil berharap, kongres partai berlambang banteng moncong putih bisa menghasilkan kebijakan-kebijakan strategis untuk kemajuan Indonesia.

    “Mudah-mudahan PDIP memberikan semangat ke-Indonesiaan yang luar biasa melalui putusan kongres. Sehingga nanti poin keputusannya membawa semangat membuat Indonesia lebih maju,” katanya.

    Disinggung mengenai peluang kembali terpilihnya Megawati Soekarnoputri sebagai Ketum PDIP, RK tak mendukungnya. Menurutnya hal itu bagian dari proses demokrasi.

    “Gak masalah (Megawati Ketum PDIP) itu mah demokratis pilihan dari mayoritas dan aspirasi,” tuturnya.

    (AS/DAR)

    Berita Terbaru

    spot_img