GARUT, FOKUSJabar.id: Ratusan warga Desa Cimaragas, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut gelar aksi unjuk rasa ke Kantor Desa setempat, Senin (22/7/2019).
Informasi yang terhimpun FOKUSJabar.id, mereka menuntut Kepala Desa (Kades) Cimaragas, Suherman mundur dari jabatannya karena dianggap tidak patut menjadi seorang pemimpin.
Aksi unjuk rasa tersebut buntut dari penggerebak warga Kampung Cimasuk, Desa Suci, Kecamatan Karangawitan, Kabupaten Garut, Kamis (11/7/2019) lalu, karena kerap bertamu pada malam hari dan pulang menjelang pagi hari ke sebuah rumah kontrakan yang dihuni perempuan muda.
Perempuan muda dan cantik itu bernama Bunga (bukan nama sebenarnya) dan diduga selingkuhan Kades Cimargas.
Tak hanya menuntut Kades mundur, pengunjuk rasa juga melakukan penyegelan kantor desa.
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Cimaragas, setelah menampung aspirasi masyarakat, langsung menggelar Rapat Pleno. Hasilnya, merekomendasikan penononaktifan Kades kepada Bupati Garut, Rudy Gunawan melalui surat No. 003/BPD-CMRG/VII/2019.
Adapun permasalahan yang menjadi tuntutan masyarakat. Diantaranya, penggunaan Dana Desa (DD) 2018-2019, pungutan Rp200 ribu untuk program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dan perbuatan asusila.
Berdasarkan pantuan, Rapat Pelno dilanjutkan di Kantor Kecamatan Pangatikan yang mendapat pengawalan ketat dari ratusan masyarakat. Sementara Kades Cimaragas, meninggalkan jalannya sidang Rapat Pleno.
(Andian/Bam’s)
