spot_img
Jumat 3 Mei 2024
spot_img
More

    BLBI Abiyoso Serap Anggaran Kemensos Rp12 Miliar per Tahun

    CIMAHI, FOKUSJabar.id: Jumlah kebutuhan anggaran Balai Literasi Braille Indonesia (BLBI) Abiyoso untuk penyediaan bacaan, penerbitan buku-buku braille dan kebutuhan lainnya mencapai Rp12 milyar per tahun.

    Hal itu diungkapkan Menteri Sosial (Mensos) RI, Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) saat menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke57 BLBI Abiyoso, di Jalan Kerkof, Kota Cimahi, Rabu (28/11/2018) kemarin.

    “Di sini Rp12 milyar per tahun khusus (BLBI) Abiyoso,” terangnya.

    Jumlah tersebut masih bisa bertambah mengingat peran BLBI Abiyoso sangat penting. Khususnya dalam mencetak literasi bagi kaum berkebutuhan khusus.

    ” Kalau kepala (BLBI Abiyoso) mengusulkan, kita bisa pertimbangkan,” ucapnya.

    Peran BLBI Abiyoso sangat sentral membantu pemerintah dalam upayanya untuk memenuhi kebutuhan para penyandang disabilitas. Sebab, kata Agus, keberpihakan terhadap penyandang disabilitas itu dapat diwujudkan melalui penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak.

    ” Pemerintah juga secara bertahap dan bersungguh-sungguh mengambil langkah konkrit untuk mendukung kesetaraan bagi kaum disabilitas,” tuturnya.

    Selain itu, kata Agus, yang tak kalah pentingnya bagi pemerintah adalah pemenuhan terhadap akses informasi dan komunikasi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

    Dia mengatakan, pada UU nomor 8 tahun 2016, bab 3 tentang hak penyandang disabilitas, pasal 5 Poin (1), huruf (t), disebutkan bahwa penyandang disabilitas sebagai warga negara memiliki hak berekspresi berkomunikasi, dan memperoleh informasi.

    “Sehingga literasi Braille memiliki peran penting sebagai salah satu aksesibilitas pemenuhan hak dimaksud,” ucapnya.

    Atas hal tersebut, kata dia, negara wajib menjamin akses penyandang disabilitas terhadap terpenuhinya hak-hak dasar terhadap dokumen kewarganegaraan, seperti akta kelahiran bagi anak-anak disabilitas terlantar dan memiliki KTP.

    ” Tentu saja semuanya harus bisa diakses bagi penyandang disabilitas netra, misalnya dengan KTP braile dan ATM braile,” kata Agus.

    Sejauh ini, pemerintah juga sudah memberikan bantuan terhadap anak-anak disabilitas seperti kursi roda, menyediakan balai seperti BLBI Abiyoso dan pihaknya akan mengadakan Hari Disabilitas Internasional.

    “Temanya Indonesia Inklusi Ramah Disabilitas. Dari tema itu agar menjadi satu acuan dan memacu kinerja menteri sosial untuk mempercepat penyandang disabilitas memiliki kontribusi,” pungkasnya.

    (Achmad Nugraha/Bam’s)

    Berita Terbaru

    spot_img