spot_img
Jumat 3 Mei 2024
spot_img
More

    Agar Tak Terjadi Seks Bebas, Pengelola Kosan Harus Ketat

    CIAMIS, FOKUSjabar.co.id: Praktik maksiat di tempat kosan di Ciamis sangat mengkhawatirkan. Sejumlah tokoh masyarakat Tatar Galuh meminta pengelola kosan agar lebih memperketat pengawasannya. Sebab Ciamis yang identik warganya sangat religius akan tercoreng.

    “Saya berharap para pengusaha kosan harus menjaga agar tempat usahanya jangan dijadikan maksiat,” kata Kepala Satpol PP Kabupaten Ciamis Plt Kepala Satpol PP Kabupaten Ciamis Dedi Iwa.

    Dijelaskan, dalam operasi pekat yang digelar Rabu (10/3/2018) terjaring 12 pasangan diantaranya ada beberapa mahasiswi sebuah perguruan tinggi terkenal di Ciamis.Mereka tertangkap basah sedang indehoy di kosan Rukun Batik Sindangrasa Ciamis dan komplek Alfamart.

    Namun karena payung hukum untuk menjerat para pelaku perzinahan itu sangat ringan, pihak Satpol PP hanya memberikan pembinaan saja. Tapi Satpol PP akan menindak tegas dengan tipiring kalau perbuatan para pelaku diulangi lagi.

    Salah seorang tokoh masyarakat Ciamis, H Amir Solehudin menyesalkan pengelola Kosan tidak menerapkan aturan yang ketat. Sebaiknya kosan tidak dicampur antara pria dan wanita. Ini rawan terjadi perzinahan. Apalagi Ciamis dikenal dengan kota santri dan banyak pesantrennya.

    “Ternayata perzinahan ini bukan hanya terjadi di kota besar di Ciamis pun sudah mengkhawatirkan,” katanya.

    Ironisnya lagi para pelaku makasiat di kosan ini adalah para pelajar dan mahasiswa bahkan mereka memakai jilbab. Ini membuktikan pendidikan di sekolah tak mendidik moral.

    (husen maharaja/DAR)

     

    Berita Terbaru

    spot_img