spot_img
Sabtu 18 Mei 2024
spot_img
More

    Ini Ide Dedi Mulyadi untuk Kesehatan Jabar

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Calon Wakil Gubernur Jabar nomor urut 4 Dedi Mulyadi mengungkapkan sejumlah ide terkait kesehatan di Jawa Barat.

    “Untuk menciptakan warga Jabar yang sehat, perlu asupan gizi yang baik. Selain itu keadaan alam yang asri pun bisa mendukung kesehatan warga Jabar,” kata Dedi Mulyadi dalam debat ketiga Pilgub Jabar di Ballroom Sudirman Kota Bandung, Jumat (22/6/2018) malam.

    Dedi pun berjanji mendorong pelayanan publik pada bidang kesehatan, di antaranya dengan membangun rumah sakit baru. Rumah sakit ini adalah sebagai pendukung rumah sakit Hasan Sadikin di Bandung.

    “Kita akan bangun rumah sakit baru di 4 wilayah karesidenan. Sehingga warga yang harus dirujuk ke RSHS bisa pergi ke RS yang lebih dekat. Bahkan bisa membantu pula mengurangi antrean panjang yang ada di RSHS,” jelas dia.

    Saat ditanya oleh panelis terkait pengalaman, Dedi menjawab dengan gamblang, terlebih selama ini aplikasi perbaikan dalam bidang pendidikan dan kesehatan sudah dilaksanakan Dedi.

    “Di sekolah-sekolah di tempat saya tidak memperbolehkan jajan di luar. Tetapi membawa makanan dari rumah yang dibuat oleh Ibunya. Sehingga ibu pun akan memberikan asupan gizi yang terbaik bagi anak-anaknya,” jelas dia.

    Dengan cara demikian, kata Dedi, para siswa akan bisa membagi makanan yang dibekalnya tersebut.

    “Akan ada siswa yang membawa ikan asin‎ ditukar dengan daging. Jadi mereka belajar cara berbagi terhadap sesama. Biaya pendidikan pun harus gratis,” kata Dedi.

    Pada sektor kesehatan, pembangunan infrastruktur rumah pun menjadi pendukung. Hal ini karena dengan cakupan oksigen yang baik dan kebersihan akan mendukung terjaganya kesehatan.

    ‎Selain itu untuk para warga yang sakit, pemerintahan yang sebelumnya dipimpin Dedi, menyediakan mobil bagi warganya. Bahkan pasien akan disambut langsung di rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta.

    “Semuanya dibiayai pemerintah gratis,” ungkap Dedi.

    Bahkan sistem pembayaran dokter pun dibuat terbalik, yaitu jika di wilayahnya banyak yang sakit pembayarannya sedikit. Sedangkan jika warganya sehat gajinya akan ditambah.

    Menjelaskan tentang perempuan, Dedi pun mengimbau kepada para pejabat untuk berkomitmen untuk tidak berpoligami‎.‎ Karena malu ada di luar sana banyak Ibu-ibu tangguh yang berjuang sekuat tenaga di kehidupannya.

    “Saya beri contoh tentang seorang ibu-ibu yang ada di Kota Bandung, yang telah berhasil mendidik anak-anaknya yang disabilitas. Padahal ibu tersebut hanya berjualan risoles di pasar saja, namun bisa membesarkan anak-anaknya,” katanya.

    Sehingga yang dibutuhkan pada saat ini lanjut Dedi adalah dengan dibuatnya asuransi ibu rumah tangga. Asuransi ini diberikan pada ibu yang tak lagi memiliki suami namun tetap berusaha menghidupi keluarganya sebaik mungkin.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img