spot_img
Sabtu 4 Mei 2024
spot_img
More

    Penandatanganan LoI Jadi Awal Kerjasama Sister Province Jabar-Gyeongsanbuk‎ Do

    BANDUNG, FOKUSJabar.id : ‎Penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Jawa Barat dengan Gyeongsangbuk-Do merupakan awal dari niat baik membangun kerjasama yang lebih luas melalui sister province. Penandatanganan sendiri dilakukan Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan dengan Gubernur Gyeongsangbuk-Do, Mr Kim Kwan-yong di gedung negara Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata Kota Bandung, Minggu (5/6/2018) malam.

    Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan menuturkan, kerjasama antara Jabar dengan Gyeongsangbuk-Do sudah terjalin sejak tahun 2010 hingga saat ini yang diawali di bidang olahraga. ‎Kerjasama sendiri akan dikembangkan lebih jauh melalui sebuah ‘payung besar’ yang dinamakan sister province.

    “Sebelum ada MoU terkait sister province ini, harus diawali dengan adanya LoI. Karena untuk MoU, harus ada persetujuan dari DPRD terlebih dahulu dan mudah-mudahan ‎bisa dilakukan penandatanganan MoU sister province Jabar-Gyeongsangbuk-Do pada bulan depan,” ujar gubernur yang akrab disapa Aher usai penandatanganan LoI Jabar-Gyeongsangbuk-Do di gedung negara Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata Kota Bandung, Minggu (6/5/2018) malam.

    Dengan adanya MoU sister province, lanjut Aher, kerjasama yang sudah terjalin baik antara Jabar dengan Gyeongsangbuk-Do di bidang olahraga bisa lebih dikembangkan di bidang lainnya. ‎Baik di bidang pendidikan, pariwisata, perdagangan, hingga teknologi.

    “Jadi tidak dibatasi di olahraga saja. Dengan sister province, kerjasama lebih luas di bidang apapun selama saling menguntungkan kedua belah pihak. Kalau misal tidak terlaksana di periode kepemimpinan saya, bisa dilanjutkan di masa kepemimpinan gubernur nanti,” terangnya.

    Selain itu, dengan skema kerjasama sister province ini‎, kedua belah pihak bisa saling memberikan rekomendasi maupun pertimbangan terkait kerjasama yang dilakukan pihak lain di berbagai bidang yang melibatkan kedua negara. Baik dari pihak swasta, instansi pemerintah, maupun pihak lain.

    “‎Misal ada perusahaan yang akan bekerjasama dengan pihak Gyeongsangbuk-Do, kita bisa beri rekomendasi atau pertimbangan terkait perusahaan yang bersangkutan. Baik dari sisi kualitas, kapasitas maupun kapabilitas mereka, jangan sampai merugikan salah satu pihak. Begitu pun dengan mereka,” tuturnya.

    Dari LoI yang sudah diteken ‎kedua belah pihak, Aher menyebut jika bidang olahraga menjadi prioritas pertama yang melakukan MoU antara KONI Jabar dengan salah satu perusahaan di Gyeongsangbuk-Do, Korea Selatan. Kedepan, MoU dengan pihak Gyeongsangbuk-Do bisa dilakukan di bidang pariwisata sehingga potensi wisata Jabar serta Gyeongsangbuk-Do bisa terekspos dan mendatangkan wisatawan dari kedua belah pihak.

    “Pariwisata ini menjadi salah satu hal penting, karena itu yang dilakukan Jepang saat ekonomi mereka terpuruk dan mampu bangkit dengan membangun pariwisatanya. Dan potensi wisata Jabar sangat bagus, terbukti saat Gubernur Gyeongsangbuk-Do sangat mengagumi kawasan Tahura yang memiliki pohon-pohon besar terawat dan sangat betah berada di Tahura,” tegasnya.

    Untuk kerjasama di bidang pendidikan, Aher menyebut akan diawali dengan pemberian gelar honoris causa bagi Mr Kim Kwan-yong oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Hal yang sama sudah dilakukan pihak Gyeongsangbuk-Do dengan memberikan gelar Doktor Honoris Causa bidang Olahraga bagi Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan dari Universitas Kyungwoon di Kota Gumi, Gyeongsangbuk-Do, Korea Selatan, Jumat (27/4/2018) lalu.

    “Alhamdulillah, ini gayung bersambut. Setelah saya mendapat‎ gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Kyungwoon di Kota Gumi, kini giliran Gubernur Gyeongsangbuk-Do menerima gelar yang sama dari UPI. Dan rencananya, pemberian gelar Doktor Honoris Causa ini akan diberikan UPI pada Selasa (8/5/2018) besok,” pungkasnya.

    (ageng/bam’s)

    Berita Terbaru

    spot_img