spot_img
Sabtu 15 November 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7104

Gerindra: PKS Yakin Prabowo Tumbangkan Jokowi di Pilpres

0
ilustrasi (web)

JAKARTA, FOKUSJabar.id: Partai Gerindra menyatakan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan tetap mengusung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden (Capres) 2019.

Gerindra yakin partai yang kini dipimpin Sohibul Iman itu tak akan berpaling.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria mengatakan, PKS tak hanya sekedar mendukung Prabowo untuk maju sebagai Capres 2019, tetapi juga optimis bisa menang melawan Presiden Joko Widodo, yang telah diusung lima partai politik, pada Pilpres 2019 mendatang.

“Justru PKS adalah partai yang sangat mendukung dan sangat optimis bahwa pak Prabowo tidak hanya harus maju. Tapi mereka punya keyakinan bahwa pak Prabowo menang mengalahkan pak Jokowi,” kata Riza sebelum Rakornas Gerindra, di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4/2018).

Riza mengatakan, Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dihadiri pengurus DPC, DPD hingga DPP Gerindra ini akan membahas sejumlah agenda.

Khusus untuk pembahasan Pilpres 2019, kata Riza, seluruh kader Gerindra baik pengurus daerah maupun pusat akan menyampaikan keinginan dan dukungan supaya Prabowo maju sebagai Capres 2019. Akan ada penyerahan mandat kepada Prabowo buat bertarung pada Pilpres 2019.

“Tentu yang disampaikan adalah keinginan teman-teman di daerah seluruh Indonesia dan masyarakat seluruh Indonesia yang kami serap, agar bapak Prabowo dideklarasikan atau maju sebagai Capres 2019,” ujar Riza, Seperti dilansir CNN.

Presiden PKS Sohibul Iman memastikan diri hadir dalam Rakornas Gerindra. Begitu pun Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno.

(Agung)

Titin Ditemukan Tewas Mengambang di Dalam Sumur Pemandian Umum

0
(FOKUSJabar/Husen Maharaja)

CIAMIS, FOKUSJabar.id: Titin (56) warga Dusun Goler, Desa Beber, Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis ditemukan tewas di dalam sumur umum, Rabu (11/4/2018).

Menurut Paur Humas Polres Ciamis, Iptu Iis Yeni Idaningsih, korban ditemukan sudah meninggal di dalam sumur pemandian umum oleh warga.

“Saksi melihat diluar sumur ada ember cucian,” katanya.

Iis mengatakan, melihat ada ember cucian diluar kamar mandi saksi berusaha masuk ke dalam tempat pemandian tersebut.

“Saat saksi melihat ke dalam terlihat korban dalam keadaan mengambang,” ucapnya.

Iis melanjutkan, melihat korban sudah dalam kondisi mengambang selanjutnya saksipun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cimaragas.

“Berdasarkan pemeriksaan Tim medis ditubuh korban tidak ditemukan hal yang mencurigakan dan keluarga menerima musibah itu sebagai takdir Alloh SWT,” ungkapnya.

(Husen Maharaja/Bam’s)

PDAM Tirtawening dan Pam Obvit Polda Jabar Gelar Sosialisasi Kegiatan Anti Hoax

0
Sosialisasi Kegiatan Anti Hoax dan berita bohong di PDAM Tirtawening Kota Bandung. (FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung menyatakan sikap menolak berita-berita palsu atau hoax. Pernyataan sikap tersebut diungkapkan saat kegiatan sosialisasi deklarasi anti hoax dan anti berita bohong di lapangan Apel PDAM Tirtawening, Jalan Badak Singa Kota Bandung, Rabu (11/4/2018).

Direktur PDAM Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi menuturkan, sosialisasi kegiatan deklarasi anti-hoax dan anti berita bohong di lingkungan PDAM Tirtawening Kota Bandung dilakukan bersama Pam Obvit Polda Jabar. Kegiatan pun dihadiri oleh sekitar 639 orang, mulai dari jajaran direksi hingga para pegawai di PDAM Tirtawening Kota Bandung.

“Maksud dari kegiatan ini adalah suatu bentuk kampanye sosial dalam rangka menolak berita hoax atau berita bohong guna menimbulkan sikap masyarakat yang aktip dan turun serta dalam pencegahannya,” ujar Sonny saat ditemui usai pelaksanaan apel pagi sosialisasi kegiatan deklarasi anti-hoax dan anti berita bohong di lapangan Apel PDAM Tirtawening, Jalan Badak Singa Kota Bandung, Rabu (11/4/2018).

Kegiatan dihadiri langsung Direktur PAM Obvit Polda Jabar, Kombes Pol Deden Garnada beserta Wakil Direktur Pam Obvit Polda Jabar, AKBP Sunarya, Kabagops PAM Obvit Polda Jabar, AKBP Daros serta Kasubdit Waster Pam Obvit Polda Jabar, AKBP Eka Yekti. Pada kesempatan tersebut, Kombes Pol Deded Garnada menekankan beberapa hal dalam menanggulangi serta mengantisipasi berita-berita palsu atau hoax.

Diantaranya mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya pegawai PDAM Tirtawening Kota Bandung untuk memanfaatkan sosial media secara aktif dan produktif, cerdas serta mengedukasi masyarakat. Lalu berita hoax atau bohong adalah hal yang harus sama-sama diperangi karena memiliki dampak yang sangat negatif terhadap sendi-sendi kehidupan bermasyarakat di Indonesia serta dapat menimbulkan rasa kebencian dan permusuhan antar sesama.

“Untuk itu, bijaksanalah dalam menggunakan media sosial serta selalu melakukan kross cek dan ricek apabila mendapatkan berita atau informasi serta jangan mudah untuk menyebarkannya kembali. Lalu hindari pelibatan diri dalam menyebarkan berita hoax Karena akan mendapatkan konsekuensi pisan bagi pelakunya,” tegasnya.

(ageng/bam’s)

Setahun Tragedi Sebelah Mata, Novel Baswedan Kecewa pada Jokowi

0
ilustrasi (Web)

JAKARTA, FOKUSJabar.id: Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyatakan, kecewa dengan sikap Presiden Joko Widodo yang dianggap lambat mengungkap kasus penyiraman air keras yang menimpa dirinya pada 11 April 2017. Sampai saat ini kasus tersebut belum terungkap.

Awalnya Novel mengapresiasi kerja pemerintah dalam merespons kasus yang dialaminya. Namun belakangan setelah mendapatkan sejumlah fakta dan melihat prosesnya, Novel pesimistis dengan pengungkapan kasus tersebut.

“Bahkan saya beberapa kali menyampaikan bahwa perkara ini tidak akan diungkap,” kata Novel, Rabu (11/4/2018).

Menurutnya, Jokowi berulang kali memerintahkan jajaran di bawahnya untuk segera menuntaskan kasus yang dialami Novel. Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga telah dipanggil Jokowi beberapa kali untuk mengetahui perkembangan penyelidikan kasus tersebut.

“Tetapi ketika sampai sekarang tidak ada tindak lanjut apa-apa, saya menjadi kecewa juga dengan presiden,” ujar Novel, seperti dilansir CNN.

Novel menyesalkan Jokowi menolak usulan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengetahui fakta-fakta seputar kasus. Karena itu, dia tidak yakin pemerintah bakal mengungkap kasus ini.

“Jadi saya kira ini bukan hal yang serius dilakukan,” kata Novel.

Dia mengatakan penyerangan terhadap dirinya bukan kasus yang pertama kali. Penyerangan dengan pola yang sama seperti itu, kata Novel, juga kerap dialami pegawai KPK lainnya. Namun menurutnya kasus-kasus itu tak pernah diungkap.

“Banyak, ada beberapa tapi disembunyikan tidak ada satu pun yang diungkap,” ujar Novel.

Teror terhadap Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017. Dia disiram air keras oleh orang tak dikenal usai melaksanakan salat Subuh di masjid dekat rumahnya, kawasan Jakarta Utara.

Akibat siraman air keras itu, Novel mengalami luka parah pada mata sebelah kiri. Dia sempat dirawat beberapa bulan di Sungapura dan hingga kini masih menjalani pemeriksaan kesehatan.

(Agung)

KPK Tidak Akan Tutup Kasus Bank Century

0
ilustrasi (web)

JAKARTA, FOKUSJabar.id: Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengatakan pihaknya sudah menyelidiki pihak-pihak yang anggap bertanggungjawab dalam kasus Bank Century, Rabu (11/4/2018).

“Sekitar April tahun lalu, tim penuntut umum KPK sudah buat ringkasan analisis tentang peran masing masing potensi pelaku,” kata Saut, seperti dilansir CNN.

Saut mengatatakan hasil analisis itu nantinya akan diserahkan kepada pimpinan KPK. Analisis tersebut menjadi bahan masukan untuk menentukan orang yang diduga jadi pelaku selanjutnya.

“Jadi tanpa putusan atau tuntutan siapapun, KPK masih tidak dalam posisi menutup kasus nya. Penyidik dan penuntut yang paham konstruksi kasusnya seperti ala, siapa berperan apa dan kick back-nya seperti apa,” terang dia.

“Jadi masih akan terus bekerja, KPK kerja tidak karena diminta oleh siapapun. KPK bekerja atas kekuatan bukti,” imbuhnya.

Sebelumnya, mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya divonis 15 tahun oleh Mahkamah Agung (MA) di tingkat kasasi pada April 2015.

Budi terbukti bersalah melakukan korupsi terkait pengucuran dana Rp600 miliar untuk Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) bagi PT Bank Century saat itu, sebelum pengucuran dana talangan negara.

(Agung)

Miras ‘Ginseng’ Cicalengka Telan 157 Korban, Bupati : Ini Bencana Moral

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Korban Minuman Keras (Miras) Oplosan ‘ginseng’ Cicalengka Kabupaten Bandung Jawa Barat menjadi 157 orang. Jumlah tersebut meningkat drastis dari yang sebelumnya hanya 122 orang.

Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka, Evi Sukmawati menjelaskan, jumlah tersebut berdasarkan pemuktahiran data kunjungan pasien yang diduga menenggak miras sejenis sampai dengan pukul 08:00 WIB.

Menurutnya, para pasien ini berdatangan karena ketakutan dengan korban sebagian yang meninggal dunia. “Ini seperti euforia massa karena ketakutan banyak (peminum) yang meninggal,” ujar Evi, Rabu (11/4/2018).

Sementara itu, Bupati Bandung, Dadang Nasser menyebut, kasus miras oplosan dengan jumlah korban yang terus bertambah ini termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Bandung. Biasanya, lanjut Dadang, KLB ditetapkan dalam situasi merebaknya penyakit menular dan bencana alam.

“Ini bencana moral, bencana sosial. Mereka gak paham, minuman haram itu kan jelas pembawa dosa yang besar, membawa madhorot yang besar. Madhorotnya dirasakan oleh mereka sendiri,” ujar Dadang Nasser seusai menyambangi para korban pada Selasa malam, (10/4/2018).

(Adie/Bam’s)

Ketua DPRD Jabar: Pembuat Miras Oplosan Harus Dihukum Berat

0
Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari. (foto web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari menegaskan bahwa pelaku pembuat minuman keras (Miras) oplosan harus dihukum berat.

Sebab, selain merusak moral, akibatnya pun mengerikan bahkan hingga menelan puluhan korbam jiwa, sepertihalya di Kabupaten Bandung baru-baru ini.

“Ini kaitannya dengan nyawa manusia, bahkan sudah menelan korbam jiwa hingga puluhan orang. Pelaku pembuat miras oplosan ini harua dihukum seberat-beratnya,” kata Ineu di Bandung, Rabu (11/4/2018).

Secara pribadi dan mewakili DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu sangat prihatin dengan kasus yang menelan puluhan korban jiwa itu.

Ineu berharap, hukuman berat bagi pelaku pembuat Miras Oplosan oleh aparat penegak hukum bisa menjadi pembelajarqn agar tidak ada lagi pembuat miras oplosan di Jabar.

“Agar ada efek jera, kami yakin aparat kepolisian akan bekerja optimal mengungkap kasus di Kabupaten Bandung itu,” kata dia.

Lebih lanjut Ineu mengimbau agar warga tidak tergoda untuk mwngonsumsi miras oplosqn, terlebih itu membahayakan.

“Dalam agama Islam, Miras itu haram, apalagi membahayakan hingga merenggut nyawa. Jadi, jauhi Miras,” tegas Ineu.

Ineu mengajak seluruh pihak mulai dari pemerintah daerah, aparat penegak hukum hingga masyarakat untuk lebih intensif mengawasi tempat-tempat penjualan miras oplosan di wilayahnya.

Selain itu, pencegahan terhadap miras oplosan ini pun harus dilakukan di lingkungan pertama, yakni di keluarga, sebab korbannya ada juga yang masih pelajar.

“Ini sangat miris, keluarga kita harus menjadi pertahanan pertama dari hal-hal negatif,” jelas dia.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menyatakan keprihatinanya atas kasus miras oplosan yang merenggut puluhan nyawa dan puluhan orang dirawat di dua rumah sakit di Kabupaten Bandung.

” Kita sangat prihatin dengan kejadian itu, ke depan kita berharap tidak ada kejadian serupa. Kita pun mengajak semua pihak untuk peduli terhadap urusan seperti ini. Kepada kepolisian dan pihak terkait mari kita petakan kecenderungan kejadian seperti ini terjadi, ” jelas dia.

(LIN)