BANDUNG, FOKUSJabar.id: Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (KDM) menyatakan, pembangunan rumah di beberapa daerah sudah saatnya tidak lagi fokus ke rumah tapak melainkan hunian vertikal.
Menurut Dedi Mulyadi, hal itu menjadi solusi masalah keterbatasan lahan di Jabar.
BACA JUGA:
Gubernur Jabar Resmikan Rekonstruksi Situs Megalitikum Gunung Padang
“Bukan hanya di Bandung, pembangunan rumah vertikal juga perlu dilakukan di Bogor, Kota Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang dan semua daerah yang tanahnya habis,” kata Gubernur Jabar.
Apabila pengambang terus membangun rumah tapak, maka lahan akan habis. Termasuk lahan berupa sawah, rawa, bukit dan daerah aliran sungai.
Kondisi tersebut menurut Gubernur bisa memicu bencana yang lebih besar.
BACA JUGA:
Atasi Banjir, Gubernur Jabar Bakal Pulihkan Sempadan Sungai
Untuk mencegah bencana, KDM telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait penghentian sementara penerbitan izin perumahan di Jabar.
Menurutnya, kebijakan tersebut perlu diambil sebagai langkah cepat antisipasi bencana sambil menata dan mengevaluasi tata ruang di Jawa Barat.
“Untuk melakukan perubahan tata ruang perlu Perda. Di mana pembuatannya tentu memerlukan waktu lama, minimal setahun. Tetapi banjir kan tidak melihat waktunya kapan. Maka saya ambil langkah setop dulu (pembangunan rumah), jeda sebentar,” tegasnya.
BACA JUGA:
Hari Ini Gubernur Jabar Jemput 45 Warga Terdampak Banjir Aceh
KDM akan berdiskusi dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional terkait evaluasi tata ruang di Jabar.
Gubernur mengatakan, dalam pembangunan perumahan di Jawa Barat harus tetap memperhatikan harmoni dengan alam, tidak semua lahan dihabiskan.
(Bambang Fouristian)


