TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, serta perlindungan konsumen di wilayah Priangan Timur dengan melibatkan insan media massa sebagai mitra strategis dalam menyebarluaskan informasi dan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat luas.
Untuk mendukung langkah tersebut, OJK Tasikmalaya menggelar kegiatan Sekolah Pasar Modal (SPM) bersama sejumlah Media wilayah Priangan Timur dengan tema “Mempersiapkan Diri dengan Literasi Keuangan dan Investasi” di Aula Utama Kantor OJK Tasikmalaya, Rabu (12/11/2205)
Kepala Bagian Pengawasan Edukasi dan Perlindungan Konsumen (PEPK) dan Layanan Masyarakat (LMS) OJk Tasikmalaya Dendy Juandi mengatakan, upaya untuk peningkatan literasi keuangan menjadi kunci untuk menciptakan masyarakat yang cerdas dan mandiri secara finansial.
“Kegiatan edukasi keuangan menjadi penting di tengah maraknya tawaran investasi dan pinjaman online yang tidak berizin dan tidak bertanggung jawab yang sering merugikan masyarakat kita,”ungkap Dendy Juandi Rabu (12/11/2025).
BACA JUGA: Wakil Wali Kota Tasikmalaya Akan Usut Tuntas Isu Jual Beli Jabatan
Ia menuturkan, Bahwa kita ingin masyarakat semakin paham dan mengerti tentang literasi keuangan sehingga mampu membedakan antara produk keuangan yang legal dan yang hanya abal-abal.
“Karenanya, peran teman-teman media dalam menginformasikan pesan-pesan literasi keuangan untuk menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat dengan cara yang lebih dekat dan mudah dipahami,”ujarnya.
Dendy mengaku, Insan media ini memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran kolektif agar masyarakat lebih bijak dan lebih paham dalam mengelola keuangan.
“Harapan kami, setelah mengikuti kegiatan SPM, teman-teman Media tidak hanya menjadi lebih paham dan tercerahkan ilmu finansial namun, bisa tergerak menjadi duta literasi keuangan di lingkungan masing-masing untuk mengedukasi tentang investasi yang legal dan aman bagi masyarakat termasuk risiko investasi,” kata dia.
Ia menambahkan, terkait Pasar Moda/Saham, masyarakat masih minim literasi hal ini sehingga, perlu terus di edukasi ke depan pasalnya, peluang untuk menjadi investor di sektor pasar saham sangat terbuka lebar.
‘Jumlah Single Investor Identification (SID) di wilayah Priangan Timur hingga Agustus 2025 mencapai 452.803, atau sekitar 13,41 persen dari total SID di Jawa Barat dan 2,52 persen secara nasional,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, Data ini menunjukkan potensi besar bagi masyarakat Priangan Timur untuk terus tumbuh menjadi investor di berbagai emiten di pasar saham yang cerdas dan berdaya.
“Data Agustus 2025, jumlah Single Investor Identification (SID) di wilayah Priangan Timur secara rinci untuk masing-masing kabupaten/kota yaitu Kota Tasikmalaya 78.183 SID,” katanya.
Kota Banjar sebanyak 15.432 SID, Kabupaten Ciamis 86.648 SID, Kabupaten Garut 122.164 SID, Kabupaten Pangandaran 8.448 SID, Kabupaten Sumedang 62.232 SID dan Kabupaten Tasikmalaya 79.696 SID,”terangnya.
Kegiatan Sekolah Pasar Modal tersebut di ikuti sejumlah Insan Media baik online, cetak dan elektronik serta Radio tersebut, menghadirkan narasumber yang berpengalaman dan kompeten yakni Firman Hananto (Bursa Efek Indonesia Perwakilan Jawa Barat dan Aditya Fajar Ashari (Marketing Equity Retail KIWOOM Sekuritas Indonesia.
“Kita terus berkomitmen untuk bersinergi dengan berbagi pihak termasuk insan Media guna memperluas jangkauan edukasi keuangan demi
memperkuat kepercayaan publik terhadap sektor jasa keuangan dan layanan jasa keuangan yang sehat dan berintegritas,” pungkasnya.
(Seda)


